Selasa 24 May 2016 16:21 WIB

Fahri: Saya Dibilang tak Taat Syuro

Fahri Hamzah
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kembali curhat ihwal pemecatannya sebagai anggota PKS. Ia mempertanyakan syuro yang disebutnya berawal dari percakapan pribadi.  "Awalnya percakapan pribadi.. Sekarang jadi hasil musyawarah," tulis Fahri lewat cicitannya di Twitter, Selasa.

Menurutnya Syuro atau musyawarah itu kompleks, harus jelas dan institusional. Sementara fakta yang ada tidak ada selembar surat pun sebagai bukti. Hal itu pun ia sampaikan ke pengacara tergugat.  "Sekarang bikin cerita ke kader bahwa saya tidak taat Syuro... ampun ya Allah," katanya.

Fahri berpendapat, tidak ada syariatnya dalam agama dan negara kalau orang dinasihati lalu tak mau dengar dianggap melanggar syuro.  Syuro dan nasihat itu dua hal yang beda. "Tapi bahwa partai mencalonkan sekian orang ya ada yang dipilih ada yangg tidak. Rakyat yg memilih," katanya.

Apalagi, kata Fahri, yang namanya jabatan pilihan adalah punya rakyat, yang gaji juga masyarakat.  "Kita belum bicara soal jabatan publik...aneh sekali jabatan publik dianggap milik partai?"

Baca juga, Fahri: Saya Kembali ke PKS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement