Senin 23 May 2016 17:19 WIB

Dirjen Kebudayaan Optimistis Kalangan Muda Tertarik Sejarah

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Salah satu benda bersejarah di Museum Jendral Soedirman. Ilustrasi
Foto: .
Salah satu benda bersejarah di Museum Jendral Soedirman. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, saat ini mulai tumbuh minat besar dari kalangan muda untuk belajar sejarah. Mereka mulai tertarik terhadap cerita masa lalu bangsa ini.

"Mereka banyak yang mencaritahu sejarah. Apalagi saat ini sudah ada akses internet yang mudah diperoleh dan mobilitas bisa dilakukan dengan cepat," katanya, Senin, (23/5).

Akses orang untuk menuju suatu tempat yang bernilai sejarah bisa diperoleh dengan mudah. Makanya ini menumbuhkan minat belajar sejarah dari kalangan muda.

"Mereka mau jalan keliling ke mana saja bisa. Berbagai daerah bernilai sejarah bisa dikunjungi kapan saja di mana saja," ujar Hilmar.

Namun minat terhadap sejarah yang tumbuh ini sayangnya tak punya kerangka. Jadi mereka berjalan hanya berdasarkan insting saja padahal mempelajari ilmu sejarah itu membutuhkan metode.

Sekarang, terang Hilmar, arsip yang menjadi salah satu sumber sejarah rasanya masih seperti dunia luar. Ke depan akses untuk melihat arsip akan dibuat lebih mudah.

"Mencari fakta sejarah di arsip itu tak mudah. Harus mengetahui penulis kisah bersejarah itu jika ingin mengetahui arsipnya," ujarnya.

Guna mendukung dan mendorong minat kalangan muda terhadap sejarah, Kemendikbud akan melakukan Lawatan Sejarah Nasional dengan mengajak para pelajar SMA terpilih mengunjungi situs-situs bersejarah yang pernah dikunjungi Jendral Soedirman dalam Perang Gerilya.

"Istilahnya kami mengajak publik untuk napak tilas jejak perjuangan Jendral Soedirman pada saat Perang Gerilya,  kegiatan ini dilakukan dari 25-29 Juli.  Ini salah satu upaya untuk  mendekatkan sejarah kepada publik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement