Senin 23 May 2016 12:58 WIB

Lima Warga Tewas Akibat Banjir Bandang di Subang

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: Andi Nur Aminah
Prajurit TNI menyaksikan rumah yang rusak akibat banjir bandang
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Prajurit TNI menyaksikan rumah yang rusak akibat banjir bandang

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Banjir bandang melanda Kampung Sukamukti, Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Ahad (22/5) malam. Akibat kejadian itu, lima warga dikabarkan meninggal dunia. Selain itu, seorang warga hingga Senin (23/5) masih belum ditemukan.

Informasi yang dihimpun Republika.co.id, lima korban tewas itu, masing-masing Parmi (50 tahun), Mae (17 tahun), Eni (45 tahun), Nabila (7 bulan). Keempat korban merupakan warga Kampung Sukamukti RT 02/01, serta meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan seorang lagi, yaitu Musa (55 tahun) meninggal dunia saat dievakuasi ke RSUD Ciereng. 

Adapun korban yang belum ditemukan yaitu Rizal (10 tahun). Sedangkan korban luka berat, masing-masing Anen (55 tahun), Raza (14 bulan), serta Ma'mur (47 tahun).

Sekretaris Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Subang, Dadan, mengatakan, banjir bandang tersebut merupakan luapan dari Sungai Cipanoli. Sungai tersebut, tertutup oleh material batu dan tanah. Saat diguyur hujan deras, maka sungai itu meluap. Air bahnya lalu menggerus permukiman warga.

"Sebelum banjir bandang datang, di hulu Sungai Cipanoli terjadi longsor. Materialnya, kemudian menimbun aliran sungai itu," ujarnya.

Akibat kejadian itu, 16 rumah warga yang posisinya ada di pinggiran sungai, tersapu air bah. Termasuk, korban meninggal dan luka berat itu, merupakan warga yang menghuni rumah-rumah di pinggiran sungai tersebut. "Banjir bandang ini, terjadi dua kali dalam semalam," ujarnya.

Saat ini, korban meninggal dunia sudah dimakamkan pihak keluarga. Adapun yang mengalami luka-luka telah dievakuasi ke RSUD Ciereng.

Sementara itu, Kapolres Subang AKBP Agus Nur Patria, mengatakan, tim gabungan telah mengevakuasi 388 warga asal kampung tersebut. Mereka, diungsikan di tempat yang aman. Karena, khawatir terjadi banjir bandang susulan. "Akses jalan yang tertutup material juga, sedang diupayakan untuk dibersihkan," ujarnya. 

Selain itu, petugas juga sudah mendirikan pos penanggulangan bencana serta membuat dapur umum. Aparat dari kepolisian dan TNI, melakukan pengamanan di rumah-rumah warga yang ditinggalkan mengungsi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement