REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan pengembangan di Bandara Internasional Minangkabau, Padang. Pengembangan tersebut berupa perluasan bangunan terminal penumpang, memperpanjang runway, dan mengintegrasikan bandara dengan stasiun kereta.
Sekretaris Korporat PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi mengatakan, pada tahap I bangunan terminal penumpang diperluas menjadi 36.789 m2. Nantinya, terminal tersebut dapat menampung pergerakan sebanyak 3,7 juta penumpang per tahun.
"Pada tahap II akan dikembangkan menjadi 49.124 m2 guna menampung 5,9 juta penumpang per tahun," kata Agus di Jakarta, Ahad (22/5).
Selain itu, kata Agus, jumlah /counter check-in/ akan bertambah menjadi total 32 dengan lima /conveyor belt pengambilan bagasi. Konsep di dalam terminal, kata dia, juga akan diubah dengan memasukkan seluruh fasilitas pelayanan seperti toilet, mushalla, nursery room, kids zone dan area komersil ke dalam ruang tunggu keberangkatan.
"Sehingga diharapkan dapat menciptakan ruang lebih luas bagi penumpang pesawat," ujar Agus.
Agus melanjutkan, pengembangan terminal di Bandara Internasional Minangkabau juga memiliki desain modern dengan mengedepankan karakter dan kearifan lokal Sumatra Barat. Sementara itu, pengembangan di sisi udara menyentuh pengembangan runway dari saat ini berukuran 2.750 x 45 m2 menjadi 3.000 x 45 m2.
"Hal itu guna mengakomodir operasional pesawat berukuran lebih besar," katanya.
Agus menambahkan, jumlah taxiway juga akan bertambah menjadi delapan. Sehingga, lanjut dia, akan memperlancar lalu lintas pesawat di sisi udara guna meningkatkan ketepatan waktu dan mengakomodir lebih banyak operasional penerbangan.
"Nantinya, Bandara Internasional Minangkabau juga akan segera terintegrasi dengan jalur kereta api dan sejalan dengan hal tersebut akan didirikan bangunan penghubung sepanjang 202,5 m antara bandara dengan stasiun kereta api," tutur Agus.