Ahad 22 May 2016 21:08 WIB

Warga Minta Pemerintah Pulihkan Jalan Lokasi Tanah Bergerak

Rep: Eko WIdyatno/ Red: Achmad Syalaby
Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, Kamis (31/3).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, Kamis (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -– Jalan utama di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah, yang hancur diterjang bencana tanah bergerak dan longsor bulan Maret lalu, diminta dipulihkan lagi. Hal itu disampaikan warga dan beberapa tokoh masyarakat, saat bertemu dengan Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno. 

''Warga memang minta seperti itu. Namun mengingat kondisi tanah di bekas utama yang labil, kita minta agar warga berhati-hati bila hendak memperbaiki dan menfungsikan kembali jalan tersebut. Kita sendiri, sebenarnya sedang menyiapkan jalan pengganti di lokasi lahan yang lebih aman,'' jelas Wabup di Desa Ciapar, Sabtu (21/5).

Wabup menyatakan, dalam membangun lokasi jalan pengganti di lokasi bencana, Pemkab Banjarnegara mengacu pada standar keamanan keselamatan nyawa manusia. Sesuai rekomendasi yang diberikan tim geologi dari hasil pengkajian di lokasi bencana, sebenarnya ada tiga alternatif jalur jalan yang bisa dibangun. Dari tiga alternatif tersebut, Pemkab memutuskan membangun jalan pengganti melalui Desa Plipiran  dan Desa Larangan.

''Namun proses pembangunan jalan itu tentu tidak bisa cepat dilaksanakan. Karena itu, warga kemudian mengusulkan agar jalur bekas jalan utama diperbaiki. Bahkan warga sendiri yang akan berswadaya memperbaiki jalan tersebut,'' katanya.

Berdasarkan permintaan warga tersebut, Wabup mengaku tidak bisa mencegah. Apalagi warga mengaku jalan tersebut, kelak hanya akan berfungsi sebagai jalan alternatif bila jalan utama kelak selesai dibangun. ''Menghadapi keinginan warga, kami hanya bisa meminta warga untuk berhati-hati. Terutama bila sedang berlangsung hujan deras. Bagaimana pun, lokasi jalur jalan yang lama merupakan lokasi yang rawan,'' katanya.

Sebelumnya, dalam musyawarah warga yang dihadiri Wabup, Kepala PU, BPBD, Camat Madukara, Camat Pagentan, Kepala Desa Clapar, Somad, menyatakan beberapa desa yang sebelumnya dilalui jalan utama yang rusak parah akibat longsor, telah sepakat untuk memperbaiki kembali jalan utama tersebut.

“Kami siap mengikuti aturan yang ada sesuai yang direkomendasikan oleh Tim Geologi. Namun sebelum jalan tersebut jadi, tolong jalan utama yang rusak bisa diperbaiki kembali warga desa tidak kesulitan akses,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement