REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan mudik tahun 2016 dengan menggunakan sepeda motor diprediksi akan meningkat. Hal itu karena mudik motor masih dianggap lebih cepat, murah, dan santai.
Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai para pemudik lebih memilih menggunakan motor karena tidak harus repot berdesakan menggunakan angkutan umum. Selain itu, kata dia, biaya mudik pun menjadi lebih murah.
"Namun, pemudik motor harus tetap perhatikan keselamatan saat berkendara," kata Djoko di Jakarta, Ahad (22/5).
Sebab, perjalanan mudik dengan sepeda motor dari wilayah Jabodetabek ke daerah bisa memakan waktu hingga 10-15 jam. Rasa penat, kata dia, juga selalu melanda lantaran harus berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan saat berkendara terjamin.
"Kematian pun ikut mengincar setiap saat. Faktor kelelahan bisa sebabkan pengemudi lengah dan berakibat fatal," ujar Djoko.
Djoko menambahkan, para pemudik juga harus memperhatikan saat mengangkut barang. Maksimal, lanjut dia, dua orang penumpang setiap satu sepeda motor. Selain itu, anak-anak juga harus dilarang untuk dibawa mudik dengan sepeda motor.
"Mulai sekarang pihak kepolisian dapat melakukan pelarangan tersebut sehingga pemudik yang akan bawa anak-anak naik sepeda motor dapat dialihkan ke transportasi yang lain," katanya.
Menurut dia, hal tersebut harus diperhatikan agar para orang tua mau mendahulukan keselamatan anak-anak saat akan mudik. Pasal 10 PP 74/2014 tentang Angkutan Jalan, kata dia, juga menyatakan persyaratan teknis untuk sepeda motor meliputi (a) muatan memiliki lebar tidak melebihi stang kemudi, (b) tinggi muatan tidak melebihi 900 mm dari atas tempat duduk pengemudi, dan (c) barang muatan ditempatkan di belakang pengemudi.