Ahad 22 May 2016 14:15 WIB

'Solidaritas Kemanusiaan Harus Transparan dan Akuntabel'

ISIS
Foto: VOA
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Solidaritas kemanusiaan yang digaungkan melalui solidaritas #SaveAleppo harus tetap transparan dan akuntabel. Hal itu untuk menghindari agar bantuan yang disalurkan tidak salah sasaran. Apalagi Aleppo adalah kota yang menjadi basis kelompok militan ISIS.

"Konflik Suriah adalah konflik politik bukan agama. Misi kemanusiaan ke Suriah harus didukung untuk membantu rakyat kecil di Suriah yang menjadi korban. Tapi semua bantuan harus transparan dan akuntabel agar bantuan tidak salah sasaran",  kata Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU Kyai Maman Imanulhaq di Jakarta, Jumat (20/5) lalu.

Maman menambahkan  bahwa solidaritas #SaveAleppo yang ramai di dunia maya sangat  menggugah publik untuk peduli kepada para korban  bom di Suriah akibat konflik yang berkepanjangan. Solidaritas tersebut merupakan aksi mulia yang menjadi misi  kemanusiaan, tuntunan keagamaan dan, sebagai orang Indonesia, ini sesuai tujuan konstitusional yaitu ikut serta dalam perdamaian dunia.

Pada tahun 2015 Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pernah meneliti 11 lembaga yang biasa menyalurkan bantuan dana kemanusiaan. Hasilnya, dari 11 lembaga yang diteliti, hanya tiga yang mengantongi izin. Jadi siapa yang mengumpulkan bantuan tersebut harus jelas.

"#SaveAleppo harus jelas terkait pengumpulan dananya dapat berapa, untuk siapa, dan digunakan untuk apa. Akuntabilitas dan transparansi perlu dilakukan, agar sumbangan tersebut sampai kepada yang berhak," kata Maman.

Sekali lagi, lanjut Maman, amanat umat itu harus betul-betul sampai ke korban dan jangan sampai justru jadi amunisi kelompok-kelompok yang bertikai apalagi masuk ke kantong kelompok radikal seperti ISIS yang menguasai sebagian kota Aleppo, juga ada kelompok radikal lainnya seperti Jabat Nusra, salah satu kelompok Alqaidah.

Anggota komisi 8 DPR RI ini meminta selain melakukan pengumpulan dan pengawalan penyaluran bantuan, publik harus mendorong pemerintah untuk ikut serta dalam perdamaian di Timur Tengah dengan meminta Dewan Keamanan PBB untuk aktif, dalam mendorong perdamaian di Suriah.

"Solidaritas kemanusiaan itu penting, tapi lebih penting bagaimana perdamaian bisa terwujud di Suriah. Kita harus lebih gencar lagi meminta PBB turun tangan. Tanpa solidaritas perdamaian, serta turun tangan PBB, konflik di Suriah tidak akan pernah selesai," ujarnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, sebuah rumah sakit di Aleppo dibombardir oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad yang didukung Rusia. Akibat serangan itu, ratusan korban tewas. Dari peristiwa itulah muncul solidaritas #SaveAleppo yang ditindaklanjuti dengan penggalangan dana bantuan oleh beberapa pihak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement