Ahad 22 May 2016 04:21 WIB

Pengamat: Golkar Diminta Hati-hati Jika Pilih Dukung Ahok

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
 Ilustrasi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Republika /Mardiah)
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Republika /Mardiah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyarankan agar Partai Golkar mempertimbangkan kembali sebelum menyatakan diri mendukung Basuki Tjahaja purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017. Pasalnya keputusan tersebut bisa saja menjadi langkah yang salah bagi partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Pertimbangkan yang baik (sebelum mendukung Ahok). Karena seperti Gerindra saja sudah mengakui salah ketika mendukung (Ahok) ternyata," kata Siti kepada Republika.co.id, Sabtu (21/5).

Siti melanjutkan, mestinya Golkar bisa melakukan survei yang jernih sebelum menyatakan dukungannya. Bukan hanya untuk Pilkada DKI, tapi juka untuk pilkada di daerah-daerah lainnya.

Sebab, sedikit saja salah melangkah, itu bisa menjadi peluru yang memberikan penilaian negatif bagi Golkar. "Harus hati-hati betul dalam melangkah. Salah langkah akan menimbulkan blunder yang luar biasa," ucap Siti Zuhro.

Siti menambahkan, Golkar harus bisa membuat kebijakan-kebijakan yang tidak menimbulkan kontroversi. Apalagi Golkar saat ini masih berusaha mengembalikan kejayaan setelah terpilihnya ketua umum yang baru.

"Langkah yang elok bagi Golkar adalah fokus pada konsolidasi internal dulu. Karena lara lama itu belum tentu bisa ditebus semua," kata Siti.

Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto memberi sinyal positif terhadap Ahok. Setya memuji kepemimpinan Ahok yang disebutnya sebagai pemimpin yang memperhatikan keadaan rakyat. Salah satu pujian yang dilontarkan Setya adalah kondisi ibu kota yang bisa meminimalisir terjadinya banjir saat musim hujan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement