Jumat 20 May 2016 20:02 WIB

Gelar Rakernas, PAN Bahas Ketimpangan Ekonomi Masyarakat

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Foto: MPR
Ketua MPR Zulkifli Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar rakernas, pada tanggal 27-30 Mei 2016.

Meski demikian, pembukaan Rakerna secara resmi dibuka pada tanggal 29 Mei, karena tanggal 27-28 agendanya adalah silaturami nasional. Rakernas PAN tersebut rencananya akan diadakan di Pekan Raya Jakarta, Kemayoran.

''Rakernas ini untuk menyelesaikan seluruh peraturan-peraturan partai yang sifatnya internal dan eksetenal,'' kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, usai rapat pleno persiapan Rakernas, di Kantor DPP PAN, Jakarta, Jumat (20/5).

Selain membahas sejumlah peraturan, Rakernas itu juga akan menyikapi permasalahan internal partai. Serta untuk menyiapkan strategi PAN dalam menghadapi Pilkada 2017, Pileg dan Pilpres 2019.

Zulkifli menyatakan, PAN juga akan membahas isu-isu penting terutama keresahan dan ketimpangan yang terjadi di masyarakat. Ia meminta agar pemerintah bersikap seolah-olah rakyat sudah tentram dan sejahtera.

Padahal, masih ada ketimpangan antara yang kaya dan miskin. Masih ada sebagian masyarakat yang kelebihan makanan, tapi ada juga rakyat yang masih kelaparan.  Hal itu, lanjut Zulkifli, karena ada kesenjangan pembangunan antara di Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa.

''Di jawa apa aja ada, kemajuan luar biasa. Tapi, saya berkeliling Indonesia, apa-apa tidak ada. Apalagi kalau sampe ke Maluku, Maluku Utara, Sulteng, Sultra. Bahkan ada yang kekayaan alam dieksploitasi sedemikian rupa, tapi kesejahteraan rakyatnya minim,'' ujarnya.

Karena itu, kata dia, harus ada keadilan pembangunan, seperti di Malaysia, dimana ada perlindungan terhadap pengusaha dan rakyatnya.

Lalu, Rakernas PAN itu juga akan membahas isu-isu kejahatan yang luar biasa, akibat darurat narkoba dan miras, yang menyebabkan maraknya pemerkosaan terhadap anak-anak dan wanita.

Sehingga, harus ada kesungguhan semua pihak untuk menyelesaikannya.  Mesti ada hukuman yang tegas, sehingga pelaku kejahatan seksual dan pornografi merasakan efek jera.

''Ini semua akibat miras dan narkoba, jangan sampai penegak hukum tebang pilih,'' katanya.

Meski demikian, kata Zulkifli yang juga Ketua MPR RI tersebut, Rakernas ini tidak akan membahas posisi politik PAN, seperti misalnya menyatakan diri keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP), sebagaimana yang diputuskan oleh Golkar dalam Munaslub lalu.

''Kita kan lebih bagus, bagi kami sudah selesai, keluar tidak, masuk juga tidak. KIH juga sudah tidak jelas, yang ada Koalisi Partai Politik Pendukung Pemerintah,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement