Jumat 20 May 2016 09:42 WIB

Di Babel Tercatat Ada 37 Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak

Seorang anak mengikuti aksi menentang kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang anak mengikuti aksi menentang kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKAL PINANG -- Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat sebanyak 37 kasus tindak kekerasan seksual terhadap?anak terjadi di daerah itu selama Januari-April 2016.

"Tahun 2016 ini angka tindak kekerasan seksual terhadap anak diperkirakan meningkat karena selama tahun 2015 sebanyak 41 kasus sedangkan terhitung Januari hingga April tahun ini saja sudah terjadi 37 kasus," ujar kata Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak P2TP2A Babel Suryati di Pangkalpinang, Jumat (20/5).

Ia menjelaskan modus pelecehan seksual semakin beragam dan hal-hal yang tak terduga dapat terjadi.

Menurut dia, selain kemajuan teknologi dan kurangnya pengetahuan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak, lingkungan pergaulan juga menjadi penyebabnya.

"Semakin hari, semakin aneh-aneh kasus yang kita dengar, bahkan di luar dugaan dan nalar kita. Terjadinya pelecehan dan kekerasan seksual pada anak karena cara asuh yang salah sehingga peluang pelaku kejahatan semakin besar," ujarnya.

Ia menjelaskan kebanyakan orang tua belum mampu mengasuh anak mereka memakai metode yang cocok dengan zaman sekarang. "Cara asuh yang dipakai para orang tua hanya menyalin apa yang mereka dapat ketika kecil, tanpa mempelajari perubahan zaman," katanya.

Menurut dia, faktor lainnya adalah kecenderungan orang tua mendidik anak hanya dengan orientasi pendidikan akademik, bukan pendidikan mental dan persoalan sosial yang dihadapi anaknya.

"Kebanyakan orang tua hanya menanyakan persoalan pendidikan akademik, seperti nilai, peringkat di kelas, namun mereka sangat jarang untuk menanyakan persoalan sosial mereka, soal hobi, permasalahan dengan teman, status media sosial, bahkan soal reproduksi," ucapnya.

Ia berharap para orang tua dapat merangkul anak-anak dengan baik dan peka terhadap perkembangan anak. "Orang tua harus jeli dengan perkembangan anak dan lebih terbuka serta membimbing mereka dengan baik," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement