REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsep Smart City atau Kota Cerdas mulai didorong pemerintah untuk diterapkan di daerah-daerah. Namun, masih ada banyak hambatan yang ditemukan untuk mempercepat daerah agar bisa menjadi Kota Cerdas.
CEO Citiasia Inc Farid Subkhan mengatakan, ada empat hal yang menjadi hambatan dalam mengembangkan konsep Smart City. "Empat hal itu adalah masalah pembiayaan, regulasi, sumber daya manusia, dan infrastruktur," kata Farid, Kamis (19/5).
Farid mengatakan, persoalan keterbatasan anggaran menjadi keluhan mayoritas Pemda. Apalagi, tidak sedikit Pemda yang kemampuan APBD berkisar antara Rp 1 triliun-Rp 3 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar 75-80 persen merupakan anggaran rutin.
"Dengan duit segitu, Pemda sudah tentu kesulitan mengaplikasikan konsep Smart City," ucap dia.
Atas alasan itulah, para kepala daerah harus berani membuka diri untuk mengundang investor. Dengan investasi swasta, pemda diyakini dapat dengan cepat mewujudkan Kota Cerdas.
Sebenarnya, kata dia, investor sudah banyak yang melirik investasi untuk Smart City. Hanya saja, pemda masih banyak yang belum bisa meyakinkan investor lantaran tidak mau membuat regulasi.
"Investor butuh kepastian berupa regulasi supaya kalau nanti ganti kepala daerah proyeknya tidak terhenti," ungkapnya.
Selain masalah pembiayaan dan regulasi, hambatan lainnya adalah berupa infrastruktur. Ini menjadi masalah klasik dalam hal investasi di Indonesia. Untungnya, kata Farid, pemerintah sangat komitmen mempercepat pembangunan infrastruktur.
"Masalah lainnya adalah mengenai SDM. Kadang, SDM di daerah malas beradaptasi dengan perkembangan teknologi," ucapnya.
Untuk mempercepat penerapan konsep Smart City di Indonesia, Citiasia Center bekerja sama dengan Debindo ITE akan menggelar Smart City Investment Forum 2016 di ICE BSD pada 25 Mei mendatang.
Acara yang merupakan bagian dari pameran Indobuildtech 2016 tersebut akan mempertemukan pemerintah daerah dengan para investor untuk membahas mengenai hambatan dan solusi penerapan Smart City. "Ini juga jadi kesempatan bagi pemda untuk menarik investor," ujarnya.