Kamis 19 May 2016 21:25 WIB

Pasar Ikan Online Diharap Mempermudah Nelayan

Pengolahan ikan. Ilustrasi
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pengolahan ikan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo Sutrisno mengatakan, kementrian kelautan akan mendirikan pasar ikan daring (online), untuk memasarkan hasil tangkapan nelayan di Indonesia.

Menurutnya pasar tersebut akan membantu nelayan dalam memasarkan produk perikanannya, dengan cepat dan mudah.

Ia mengungkapkan daerah tersebut memiliki prospek cerah dalam sektor perikanan, karena ditunjang oleh adanya teluk dan bentang pesisir yang panjang.

Data dinas tersebut menunjukkan hasil perikanan laut mencapai 95.991 ton setahun dengan 8.413 rumah tangga perikanan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sempat mengutarakan rencana pasar ikan online, kepada sejumlah nelayan di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango beberapa waktu lalu.

"Untuk pemasaran, kami akan buat pasar ikan online. Nanti ikan di pelabuhan Jakarta misalnya bisa dipantau oleh pembeli dari daerah lain. Akan mudah diketahui kuantitas dan jenis ikan yang diperdagangkan," ungkapnya.

Namun demikian, ia meminta seluruh nelayan menghidupkan kembali setiap tempat pelelangan ikan maupun pelabuhan perikanan yang ada di sekitarnya.

"Setiap ikan yang masuk akan dicatat, sehingga data-data dari setiap pelabuhan akan masuk ke kami. Dengan data inilah pasar ikan online bisa segera terealisasi," tambahnya.

Ia juga meminta nelayan untuk bersabar jika mengalami kendala pemasaran, karena saat ini pihaknya menggandeng dua BUMN yakni Perindo dan Perinus sebagai penyangga produk perikanan di Indonesia.

Selain pasar, Susi berjanji akan memberikan bantuan 214 kapal untuk nelayan di Gorontalo yang akan didistribusikan tahun ini.

Ia menambahkan, dalam 1,5 tahun terakhir nilai tukar nelayan merangkak naik, dari 102 menjadi 110.

Susi menilai hal itu menjadi prestasi luar biasa di kementeriannya, karena pada saat yang sama sektor lainnya justru mengalami penurunan.

"Produk Domestik Bruto perikanan tahun 2015 kuartal terakhir tercatat 8,96 persen yang sebelumnya hanya berkisar 6-7 persen. Ini terjadi setelah kami berhentikan kapal-kapal asing mencuri ikan di Indonesia," imbuhnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement