REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Polda DIY masih menyelidiki kasus salah satu pasien rumah sakit di Bantul yang kehilangan bagian dari hidungnya. Direskrimsus Polda DIY, Kombes Antonius Pujianto mengatakan, penyelidikan akan memakan waktu yang cukup panjang.
Ini karena barang bukti yang diberikan oleh keluarga korban sangat terbatas, yakni hanya berupa foto. "Maka itu sekarang kita masih cari bukti-bukti yang berkaitan. Kita harus membuktikan apakah foto yang diberikan itu asli atau tidak," tutur Antonius pada Republika.co.id, Kamis (19/5).
Menurutnya Polda DIY sendiri telah memeriksa beberapa saksi dari pihak korban. Sementara di sisi lain, pihak rumah sakit dan keluarga korban sudah berunding untuk berdamai. Meski demikian, proses penyelidikan terhadap kasus yang dilaporkan sejak bulan lalu itu akan terus berjalan sampai tuntas.
Guna memastikan orisinilitas foto, Polda DIY akan memanggil saksi ahli fotografi. Termasuk orang yang mengambil foto korban.
Selain itu, dalam waktu dekat ini pihak rumah sakit akan dipanggil untuk memberikan keterangan kepada kepolisian. Di antaranya untuk menggali informasi siapa yang mendampingi korban meninggal. Antonius mengemukakan, hal-hal tersebut harus dilakukan sebelum polisi memeriksa jenazah korban yang saat ini sudah dikuburkan.
"Kalau kami periksa jenazah yang sudah rusak kan agak sulit. Makanya sekarang kami berusaha memastikan kebenaran perkaranya dulu melalui barang bukti yang ada," ujarnya.
Ia mengatakan, pihak keluarga sendiri hanya mengajukan keberatan atas hilangnya bagian hidung. Adapun bagian hidung yang hilang hanya sedikit, yakni berupa cuping dari lubang hidung. Bukan seluruh bagian hidung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
