REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pengganti sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu H Bustasar memerintahkan jajarannya untuk gencar memerangi kemaksiatan hingga ke desa-desa, menyusul adanya sejumlah kejadian kriminal yang menghebohkan di daerah ini.
Bustasar yang ditemui di Kota Bengkulu, Kamis (19/5) mengatakan, Kemenag Bengkulu telah menghubungi seluruh Kantor Kemenag yang ada di seluruh Provinsi Bengkulu untuk mengantisipasi tindakan kejahatan dan asusila tersebut.
Tindak kriminal yang terjadi di Provinsi Bengkulu yang menghebohkan antara lain kasus pemerkosaan dan pembunuhan YY, siswi SMP yang dilakukan 14 pemuda di Kabupaten Rejang Lebong, kemudian pembunuhan warga yang juga terjadi di kabupaten itu.
Selanjutnya, kasus temuan narkoba di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan yang juga menghebohkan. "Kita juga tingkatkan peran seluruh penyuluh untuk bersatu padu melakukan pembinaan kepada masyarakat agar terhindar dari pergaulan bebas, narkoba dan tindakan kriminal lainnya," ujar Bustasar.
Saat ini terdapat lebih dari 2.600 penyuluh dari Kantor Kementerian Agama yang tersebar di seluruh Provinsi Bengkulu.
Menurut dia, tindakan pelanggaran hukum sering terjadi di desa-desa atau daerah terpencil yang jauh dari jangkauan aparat penegak hukum atau penyuluh agama.
"Olehnya, mulai saat ini kita gencarkan penyuluhan kepada masyarakat untuk mengurangi tindak kriminal itu," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengaku prihatin dengan banyaknya kejadian pembunuhan dan pemerkosaan yang kini marak diberitakan di beberapa daerah di Tanah Air. Dia juga meminta peran aktif tokoh masyarakat dan warga setempat untuk turut serta mengurangi tindakan pelanggaran hukum di wilayah masing-masing.