Rabu 18 May 2016 17:44 WIB

Kadin Bekasi akan Kuatkan Produksi Batik

Rep: C38/ Red: Winda Destiana Putri
Kadin
Kadin

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wakil Ketua Perdagangan dan Hubungan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bekasi, Devi Simanjuntak, menyatakan kepengurusan Kadin Kota Bekasi yang baru akan meningkatkan produksi UMKM unggulan, seperti Batik Bekasi.

Ia berharap semua stakeholder pemerintah membantu mendorong pertumbuhan UMKM.

Menurut dia, di antara sekian banyak UMKM, perdagangan batik Bekasi dapat menjadi unggulan. Ia menyampaikan Kadin Kota Bekasi akan mencoba bekerjasama dengan pusat-pusat perbelanjaan untuk memasarkan produk batik tersebut.

"Kita akan coba kembangkan lebih profesional," kata Devi, Rabu (17/5).

Devi menilai batik Bekasi mempunyai kekuatan untuk berkembang. Komoditas ini didukung penuh oleh pemerintah Kota Bekasi dengan adanya aturan yang mewajibkan semua sekolah dan pegawai Pemkot mengenakan batik Bekasi.

Sudah hampir semua siswa sekolah mengenakan batik Bekasi. Hanya saja, produksi dan pemasaran batik Bekasi selama ini belum optimal. Batik Bekasi belum populer dalam keseharian.

Devi menganalisis, kelemahan batik Bekasi terletak pada kualitas. Hal itu berkaitan erat dengan minimnya modal yang dimiliki perajin.

Menurut dia, masalah permodalan itu akan dapat diatasi oleh bagian permodalan dan perbankan di lingkungan Kadin. Batik Bekasi, dia katakan dapat dikelola menjadi home industry yang menyerap lapangan kerja dan menggerakkan perdagangan.

Menurut dia, pegiat batik Bekasi perlu melakukan perbandingan ke Pekalongan, Tasikmalaya Cirebon, atau Solo untuk menjajaki kelemahan dan kekuatan batik Bekasi.

Ia merencanakan adanya sentra batik Bekasi seperti di Solo dan Yogyakarta. Pembuatan batik juga harus melibatkan desainer dan quality control untuk menjaga kualitas.

"Kita akan fokus pada usaha menggerakkan UMKM-UMKM. Apa yang bisa kita unggulkan, dimana kekuatan kita," kata Devi.

Selain batik Bekasi, pihaknya juga memandang sektor industri boneka memilik potensi besar untuk dikelola. Lantaran, hampir 60 persen pemasok boneka berasal dari Bekasi.

Lebih lanjut, ia meminta kepada pemerintah untuk mengawal regulasi yang berhubungan dengan langkah-langkah Kadin. Semua stakeholder pemerintah menurutnya harus ikut mendukung pertumbuhan UMKM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement