Rabu 18 May 2016 17:12 WIB

BNPT: Rekrutmen Teroris Makin Maju

Deputi Pencegahan BNPT Brigjen Hamidin.
Foto: Ist
Deputi Pencegahan BNPT Brigjen Hamidin.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Hamidin mengatakan, rekrutmen teroris kini sudah jauh lebih maju dibandingkan dekade lalu.

"Kalau dekade lalu, model perekrutam diawali pertemuan-pertemuan kecil, lalu diindentifikasi kemudian indoktrinasi, lalu ada jihadisasi. Namun sekarang, juga melalaui media," kata Hamidin disela-sela pelatihan Duta Damai Dunia Maya di Makassar, Rabu (18/5).

Dia mengatakan, media itu dua jenis yakni media sosial dan sosial media. Jika media sosial ada pola-pola tertentu yang hanya sedikit yang menonton atau membaca, kemudian ada ketertarikan untuk bergabung. Sementara sosial media, di negara-negara maju itu orang menjadi redikal, bukan karena melalui proses baiat, tetapi karena terpengaruh dari sejumlah faktor dari situs radikal seperti provokasi, propaganda dan sebagainya.

"Karena itu, harus dilawan. Salah satu caranya dengan menghadirkan ahli-ahli IT, blogger, penulis dan program desain untuk diberikan pelatihan mengantisipasi pengaruh terorisme," ujar mantan Kapolsek Gowa ini.

Hal itu dimaksudkan untuk menangkal perkembangan situs-situs radikal yang kini makin pesat. Berdasarkan data BNPT diketahui, situs-situs radikal pada 2015 tercacat lebih dari 15 ribu situs. Sedang pada periode sebelumnya baru mencapai sekitar 9.800 situs. Sementara mengenai kelompok radikal di dunia, dia mengatakan, sedikitnya ada 10 kelompok besar terorime internasional, satu diantaranya adalah ISIS yang ingin membangun daulah global Islam.

Khusus perkembangan ISIS di Indonesia, diakui, sudah ada 21 organisasi yang mendukung ISIS. sedang motif pengikutnya ada yang disebabkan karena balas dendam dan kesalahpahaman memaknai jihad dan hijrah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement