REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tiga pekan menjelang bulan suci Ramadhan, harga-harga sembako di Pasar Kranji Baru, Kota Bekasi, Jawa Barat perlahan mulai mengalami kenaikan. Kenaikan harga paling signifikan terjadi pada komoditas minyak goreng, gula pasir, dan gula jawa. Sejak awal bulan Mei, kenaikan harga sudah terjadi beberapa kali.
Salah satu pedagang sembako di Pasar Kranji Baru, Hardian (29), mengatakan kenaikan harga terjadi pada beberapa komoditas sembako. "Sudah beberapa kali naik dari awal bulan. Gula merah, gula putih, bawang, minyak," kata Hardian, kepada Republika.co.id, Selasa (17/5).
Warga Pondok Gede ini menambahkan, kenaikan harga gula Jawa, gula pasir mencapai 20 persen. Kenaikan harga gula Jawa berlangsung perlahan, tetapi gula pasir naik secara tiba-tiba. Harga gula jawa sekarang ada di kisaran Rp 16 ribu sampai dengan Rp 20 ribu. Harga gula pasir mencapai Rp 17 ribu. Menurut dia, harga minyak goreng juga mengalami kenaikan 20 persen, tapi berskala pelan-pelan.
Minyak goreng curah dia jual Rp 12 ribu, sedangkan minyak goreng kemasan 2 liter paling rendah senilai Rp 24 ribu. Hardian mengeluhkan, harga barang-barang pabrikan seperti kecap pun sudah mulai naik. Beberapa kenaikan harga dari distributor yang hanya berkisar Rp 1000 atau Rp 500 masih bisa ditolerir oleh pedagang dan tetap mereka jual dengan harga lama.
Hingga kini, kata Hardian, belum ada operasi pasar atau kunjungan pemerintah ke Pasar Kranji Baru. "Tapi tahun ini kenaikannya lebih parah. Ini dari awal, biasanya menjelang Ramadhan baru naik," imbuh lelaki itu, seraya menyortir bawang putih.