REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seratusan kasus bencana alam menerjang Kabupaten Sukabumi di sepanjang Januari-Mei 2016. Mayoritas bencana alam yang terjadi adalah longsor dan banjir.
"Ada 100 lebih bencana alam yang terdata sejak awal 2016," ujar Pelaksana Bidang Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Hedi Heryadi kepada wartawan Selasa (17/5).
Terakhir, kasus bencana alam paling parah terjadi di Kecamatan Caringin. Di daerah itu ada jembatan dan jalan penghubung antardesa yang amblas karena longsor dan menyebabkan akses warga terputus. Jembatan putus terdapat di Desa Caringin Wetan sementara jalan amblas terdapat di Desa Mekarjaya.
Diakui Hedi, sebagian besar wilayah Sukabumi memang termasuk daerah rawan bencana baik banjir dan longsor. Oleh karena itu BPBD meminta warga untuk tetap waspada menghadapi bencana di musim hujan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar mengatakan, Pemkab Sukabumi telah memperpanjang status siaga darurat bencana longsor dan banjir.
"Status siaga bencana berlaku hingga 4 Juni mendatang," terang dia.
Perpanjangan status siaga bencana ini ungkap Irwan, dikarenakan masih tingginya intensitas hujan di wilayah Sukabumi. Kondisi ini memungkinkan terjadinya bencana longsor dan banjir.