Ahad 15 May 2016 23:42 WIB

3.000 Guru Honorer Sukabumi Digaji Rp 200 Ribu per Bulan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Guru honorer menggelar aksi unjuk rasa (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Guru honorer menggelar aksi unjuk rasa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sekitar 50 persen guru di Kota Sukabumi masih berstatus sebagai pegawai honorer. Padahal, mereka telah melakukan pengabdian di sejumlah sekolah selama bertahun-tahun.

"Guru yang masih honorer cukup banyak sekitar 50 persen dari total guru di Sukabumi,’’ ujar Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Sukabumi Dudung Koswara kepada Republika.co.id Ahad (15/5). Keberadaan para guru honorer ini cukup membantu dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Pasalnya kata Dudung, jumlah guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) masih sedikit. Saat ini jumlah guru di Kota Sukabumi mencapai 6.000 orang. Dari jumlah tersebut sekitar 50 persen berstatus PNS dan sisanya honorer.

Diakui Dudung, secara nasional jumlah guru PNS memang kurang. Sehingga di lapangan banyak sekolah yang mengangkat guru honorer.

Sayangnya ujar Dudung, perhatian pemerintah terhadap guru honorer ini masih kurang. Contohnya saja penghasilan mereka per bulannya dinilai sangat tidak layak mulai dari Rp 200 ribu.

Selain itu kata Dudung, para guru honorer yang mengabdi lebih dari sepuluh tahun juga tidak mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat. Padahal, pengabdian mereka juga tidak kalah berharganya dibandingkan dengan para guru PNS. Khususnya, dalam mencerdaskan anak bangsa melalui pendidikan.

Karena itu kata Dudung, PGRI meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memperhatikan nasib guru honorer. Misalnya dengan memberikan kemudahan pengangkatan sebagai PNS. Terutama ujar Dudung, dilakukan kepada guru honorer yang mengabdi sudah lama dan berusia di atas 40 tahun.

Selain itu pengangkatan juga dilakukan terhadap guru honorer yang berprestasi dan memberikan kontribusi positif terhadap dunia pendidikan.Kondisi kekurangan guru PNS juga dialami oleh Kabupaten Sukabumi. "Kami juga mengalami permasalahan kekurangan guru dan penyuluh pertanian," ujar Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono kepada wartawan.

Saat ini kata Adjo, jumlah guru PNS yang mengabdi di Kabupaten Sukabumi mencapai kisaran 6.000 orang. Jumlah ini belum ideal untuk wilayah Sukabumi yang cukup luas. "Saat ini Sukabumi memang sangat terbantu dengan adanya guru honorer,’’ terang Adjo. Permasalahan kurangnya guru PNS disebabkan kendala ketiadaan peneriman CPNS sejak beberapa tahun terakhir.

Pemkab ungkap Adjo, tengah berupaya agar adanya penambahan kuota CPNS bagi Sukabumi. Informasinya pada tahun ini formasi CPNS untuk Sukabumi hanya untuk tenaga medis yakni dokter. Idealnya sambung Adjo, formasi untuk bidang yang lain juga dapat dibuka kesempatannya. Misalnya untuk pengangkatan guru dan tenaga penyuluh di Sukabumi yang masih sangat kekurangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement