REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui, penyelesaian masalah kemiskinan hal rumit untuk dientaskan. Ia menyebutkan kesenjangan antara masyarakat kaya dan miskin harus dihilangkan.
Jokowi juga mengatakan pemerintah juga sedang mengatasi kesenjangan wilayah dengan membangun infrastruktur transportasi seperti pelabuhan dan bandara serta jalan tol dan jalur kereta api di luar Pulau Jawa.
"Kelima, tentu saja kita ingin pertumbuhan ekonomi meningkat lagi, tapi masalahnya semua negara pertumbuhannya turun," kata Presiden di hadapan 1.300 WNI di Seoul, Korea Selatan, Ahad (15/5).
Presiden berkata, Pemerintah Indonesia sedang melakukan promosi investasi dan bisnis kepada investor, baik lokal maupun asing dengan melakukan deregulasi ekonomi untuk kemudahan bisnis. Selain itu, pembangunan infrastruktur transportasi juga diharapkan mampu mendongkrak kesenjangan ekonomi dan memperkuat ketersambungan antar-pulau yang dapat mengerek turun biaya logistik.
Dengan menurunnya biaya logistik, maka otomatis dapat menurunkan harga barang kebutuhan pokok di daerah, terutama kawasan pelosok. Presiden melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan pada 15-18 Mei 2016 membawa sejumlah agenda antara lain kerja sama politik dan ekonomi serta kebudayaan.