REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Venue terjun payung dan pacuan kuda untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX sedang disiapkan di Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran pun ingin memanfaatkan event nasional tersebut.
Bupati Kabupaten Pangandaran, Jeje Wiriadinata mengatakan, lomba dari cabang olahraga terjun payung dan pacuan kuda akan digelar di Pangandaran. Menurutnya, adanya dua venue di Pangandaran merupakan kepercayaan yang luar biasa dari Provinsi Jawa Barat terhadap Kabupaten Pangandaran.
"Pada saat PON orang-orang akan datang ke Pangandaran, kami akan manfaatkan sebaik-baiknya, sebab ini bisa jadi ajang promosi buat Pangandaran," kata Jeje kepada Republika.co.id saat sosialisasi PON XIX dan Pekan Paralimpik Nasional (Papernas) XV di Pantai Pangandaran, Ahad (15/5).
Dikatakan Jeje sebagai Bupati Pertama Kabupaten Pangandaran, pihaknya saat ini sedang mulai menata Pangandaran menjadi kabupaten wisata bersekala dunia. Pemkab Pangandaran pun akan memanfaatkan momen PON XIX untuk mengangkat perekonomian di wilayahnya.
Pacuan Kuda yang akan diselengarakan di Desa Legok Jawa, Kecamatan Cimerak akan diikuti kontingen dari 12 provinsi yang ada di Indonesia. Selain itu, belasan provinsi juga akan datang ke Pangandaran untuk lomba terjun payung di Bandara Nusawiru, Kecamatan Cijulang.
"Kontingen banyak sekali hotel untuk kontingen akan dipusatkan di Pangandaran dan Batu Karas, mereka akan tahu Pangandaran," ujar Jeje.
Menurut Jeje, olahraga pacuan kuda sudah melegenda di masyarakat Pangandaran. Jadi, venue pacuan kuda akan menjadi tontonan yang sangat seru bagi masyarakat Pangandaran.
Namun, untuk venue pacuan kuda masih dalam proses penyempurnaan. Perlu penataan untuk kandang kuda, tribun, lintasan dan pagarnya. Jeje yakin pada saatnya nanti arena pacuan kuda di Legok Jawa akan siap digunaan untuk PON. Sarana untuk kelokasi pun akan difasilitasi dengan membangun jalan dari Legok Jawa ke venue pacuan kuda.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar menjelaskan, bukan tanpa alasan membuat venue yang tersebar di 16 kabupaten dan kota. Tujuannya untuk penggemblengan para atlet dari berbagai kabupaten dan kota.
Saat ini sedang dilakukan pembenahan venue di setiap kabupaten dan kota. Venua terjun payung dan pacuan kuda yang ada di Pangandaran pun menjadi fokus perhatian Provinsi Jawa Barat.
Nantinya, dikatakan Deddy, diharapkan di setiap kabupaten dan kota punya sarana dan fasilitas yang memadai setelah PON. Sebab, fasilitas yang dibangun ini standar nasional. Nantinya bisa digunakan setelah dilaksanakan PON. Bahkan, Bandara Nusawiru setelah digunakan untuk venue terjun payung bisa jadi bandara nasional.
"Persiapan PON kendala ada tapi kami hadapi bersama," ujar Deddy.