Ahad 15 May 2016 12:43 WIB

Paloh: Keberadaan Golkar Dibutuhkan dalam Pemerintahan

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan keberadaan Partai Golkar dibutuhkan dalam pemerintahan untuk mendorong percepatan pembangunan bidang ekonomi.

"Saya pikir Golkar dibutuhkan dalam pembangunan, termasuk di Kabinet Kerja, karena pada dasarnya bagaimanapun juga tidak ada satu pun parpol yang mengharapkan pelambatan pembangunan di bidang ekonomi," ujar Paloh seusai menghadiri pembukaan Munaslub Golkar di Nusa Dua Bali, Sabtu (14/5) malam.

Paloh menegaskan partainya tidak akan mempersoalkan jika Presiden kelak memasukkan kader Golkar dalam pemerintahan dan menggeser kursi menteri yang dijabat kader Nasdem. "Kalau Nasdem tidak ada masalah. Kalau partai lain silakan ditanyakan," jelas dia.

Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dalam sambutan pembukaan Munaslub menegaskan bahwa Golkar harus mendukung pemerintah sesuai hasil keputusan Rapimnas. Aburizal meminta Ketua Umum terpilih dalam Munaslub menaati keputusan Rapimnas.

"Lewat Munaslub ini kita perkuat keputusan rapimnas untuk mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Kita rehabilitasi kader yang dipecat dalam munas sebelumnya," ujar Aburizal dihadapan ribuan kader Golkar.

Munaslub Partai Golkar telah di buka Sabtu malam ini oleh Presiden Joko Widodo. Agenda utama Munaslub adalah pemilihan ketua umum dan rekonsiliasi kader.

Masing-masing kandidat calon Ketua Umum Golkar telah memperoleh nomor urut antara lain Ade Komarudin nomor urut 1, Setya Novanto (nomor 2), Airlangga Hartarto (nomor 3), Mahyudin mendapat (nomor 4), Priyo Budi Santoso (nomor 5), Aziz Syamsuddin (nomor 6), Indra Bambang Utoyo (nomor 7), dan Syahrul Yasin Limpo (nomor 8).

Dalam pembukaan Munaslub hadir sejumlah pejabat kabinet kerja antara lain Pramono Anung, Johan Budi SP, Thomas Lembong, Yasonna Laoly, Pratikno, Teten Masduki, Luhut Binsar Panjaitan, dan Yuddy Chrisnandi.

Selain itu dari kalangan pejabat tinggi negara dan tokoh nasional seperti Jimly Asshiddiqie , Irman Gusman, Din Syamsudin , Oesman Sapta Odang, I Made Mangku Pastika.

Lalu dari kalangan partai politik yakni Surya Paloh (Nasdem) , Victor Laiskodat (Nasdem), M Rommahurmuziy (PPP), Djan Faridz (PPP), Hasto Kristiyanto (PDIP), Wiranto (Hanura), Harry Tanoesoedibjo (Perindo), Bara Hasibuan (PAN), Ramdansyah (Partai Idaman) serta Mustafa Kamal (PKS).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement