Sabtu 14 May 2016 04:41 WIB

Mahyudin Prihatin Atas Perpecahan Golkar

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bayu Hermawan
Bakal Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Mahyudin pada acara sosialisasi Munaslub  di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/5).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Bakal Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Mahyudin pada acara sosialisasi Munaslub di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Wakil Ketua MPR Mahyudin merasa prihatin terhadap perpecahan yang terjadi di Partai Golkar.

Sebab ‎perpecahan membuat kader-kader terbaik Golkar kehilangan kekompakan, saling curiga-mencurigai, tak bebas berpendapat karena takut dipecat dan dampak buruk lainnya. Mahyudin menyatakan tidak perlu konsep yang pelik untuk memajukan perekonomian Indonesia.

"Pembangunan bisa maju bila ada stabilitas nasional dalam berbagai hal sehingga ekonomi Indonesia bisa melesat," katanya saat acara Debat Publik Kandidat Calon Ketua Umum (Caketum) Golkar, Jumat (13/5).

Ia menuturkan Partai Golkar memerlukan stabilitas politik dan jangan ada lagi perpecahan. Dia pun memastikan, saat dirinya dipercaya sebagai kader netral yang mampu merekatkan.

"Kalau saya terpilih sebagai ketua umum, saya akan merangkul tujuh (7) kandidat lain untuk masuk kepengurusan" ujarnya.

Menurut Mahyudin banyak posisi tersedia untuk semua kader. Walau tak terakomodasi di dewan pimpinan pusat (DPP), ada badan, lembaga dan sayap partai yang tersedia untuk mengaktualisasikan diri. Yang menarik, Mahyudin juga mendaulat Aburizal Bakrie (Ical) posisi terhormat.

"Bila terpilih sebagai ketua umum, saya minta dengan hormat kepada ARB untuk menjadi Ketua Dewan Pembina" pungkasnya, yang disambut meriah oleh para pendukungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement