Jumat 13 May 2016 17:54 WIB

Ketum Golkar Harus Seirama dengan Jokowi

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
Golkar
Golkar

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Umum Golkar mendatang haruslah orang yang bisa bekerja bersama pemerintahan Jokowi-JK. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat dukungan untuk pemerintah.

"Orangnya sudah pasti yang tidak pernah bermasalah dengan Jokowi," imbuh Pakar Politik Universitas Airlangga Surabaya Airlangga Pribadi, saat dihubungi, Jumat (13/5).

Menurutnya, sosok Setya Novanto sudah pernah melukai hubungan baik dengan Presiden Jokowi. Dia ada dalam pertemuan tertutup dengan PT Freeport. Dalam pertemuan itu, nama Jokowi disebut meminta sejumlah saham perusahaan tersebut.

Airlangga menjelaskan hal ini bertentangan dengan semangat Jokowi membangun pemerintahan yang bersih. Jokowi membutuhkan dukungan dari pemimpin parpol yang tak pernah bermasalah dengannya.

Partai Golkar menurutnya tak pernah bisa berada di luar pemerintahan. Golkar harus mengerti ritme Jokowi menginginkan sosok ‎yang bisa berjalan seirama dengannya.

Jika yang memimpin Golkar ke depan adalah orang yang bermasalah, maka dikhawatirkannya partai tersebut justru dipandang sebelah mata oleh banyak pihak. Golkar akan kehilangan marwahnya dan semakin ditinggalkan dalam percaturan politik.‎

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement