REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Perjalanan eskpor perdana kapal perang buatan PT PAL Indonesia "Strategic Sealift Vessel" BRP TARLAC (LD-601) ke Filipina mendapat pengawalan ketat ketika memasuki perairan negara tersebut.
Pengawalan ketat dilakukan untuk menjaga keamanan kapal agar sampai ke Pelabuhan Manila. Hal itu disampaikan pimpinan perjalanan ekspor perdana kapal perang dari Surabaya Indonesia menuju Manila, Filipina, Satriyo Bintoro ketika ditemui di atas kapal Perairan Filipina, Jumat.
"Sudah dikoordinasikan dengan kita bila ada pengawalan saat memasuki Perairan Filipina, khususnya saat memasuki wilayah rawan tepatnya di Pulau Tawi-tawi, Filipina," kata Bintoro yang juga menjabat General Manager Kapal Niaga PT PAL Indonesia.
Bintoro mengatakan sebelumnya pasukan TNI AL juga melakukan pengawalan serupa dengan KRI Kakap saat memasuki wilayah Tarakan, Kalimantan menuju perbatasan perairan Indonesia pada Kamis (12/5) dini hari. Kemudian dilepaskan saat memasuki teritorial negara lain.
Sementara pengawalan yang dilakukan Filipina kepada Kapal BRP Tarlac Kamis (12/5) pagi, yakni dengan menurunkan dua kapal perang, satu kapal patroli dan satu pesawat perang angkatan laut setempat, saat melintasi Pulau Tawi-tawi.
Kondisi perairan Filipina dalam beberapa pekan terakhir tidak kondusif, terkait adanya peristiwa pembajakan kapal yang dilakukan kelompok tertentu di negara tersebut.
Hingga berita ini diturunkan perjalanan ekspor perdana kapal perang PT PAL Indonesia masih berada di Perairan Filipina, dan dijadwalkan akan tiba di Pelabuhan Manila pada Jumat malam waktu setempat.
Baca juga, Filipina Akui Kecanggihan Kapal Perang Buatan Indonesia.