Jumat 13 May 2016 11:33 WIB

Puan Seberangi Sungai Bengawan Solo Bersama Ibu Penjual Karak

Menko PMK Puan Maharani naik getek saat menyeberangi Sungai Bengawan Solo, Jumat (13/5).
Menko PMK Puan Maharani naik getek saat menyeberangi Sungai Bengawan Solo, Jumat (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat ibu penjual karak (kerupuk dari beras) asal Sukoharjo ikut menyeberang Sungai Bengawan Solo bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani. Menggunakan getek (perahu kayu), Puan dan ibu-ibu menyeberang sungai yang menghubungkan Kabupaten Sukoharjo dan Kota Solo itu.

"Ini sudah dua generasi di Kampung Gadingan bikin karak dan dijualnya dari sini ke pasar-pasar, bukan hanya (jual) di Sukoharjo juga Solo," kata Puan di Tempat Penyeberangan Beton, Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (13/5) pagi.

Dalam kunjungan itu, Puan didampingi Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, Anggota DPR Dapil V Jawa Tengah Alfia Reziani, jajaran Muspida Sukoharjo, dan Kepala Desa Gadingan Asih Suroso. Dalam kesempatan itu, Puan menyerahkan bantuan berupa satu unit motor pengangkut dan satu unit mesin motor perahu.

Puan mengatakan, kedatangannya ke tempat penyeberangan itu dilakukan untuk menyerap aspirasi dan kebutuhan warga setempat. Selain itu, ia ingin melihat langsung industri kecil menengah di Desa Gadingan yang menjadi sentra karak yang penjualannya terhambat sarana transportasi penyeberangan.

Dalam penyeberangan menggunakan getek, Puan sempat berbincang-bincang dengan empat ibu-ibu penjual karak. Mereka berkeluh-kesah mengenai aktivitas hariannya dalam berjualan. Di mana pada pagi hari, beberapa warga yang hendak menjual hasil olahan kerupuk harus menyeberang Sungai Bengawan Solo.

"Berapa jualnya Bu," tanya Puan.

"100 rupiah Bu," jawab mereka.

"Kalau laku semua, Ibu dapat berapa?" ujar Puan.

"400 ribu kalau habis semua," jawabnya.

"Gede dong Bu 400," timpal Puan.

"Itu sama modalnya Bu, kalau hasilnya gak sebesar itu," jawabnya lagi. Puan pun akhirnya membeli satu bakul karak.

Musim penghujan menjadi masalah bagi warga, karena air sungai cukup tinggi sehingga penyeberangan menggunakan getek kerap terganggu. Keempat ibu penjual yang diketahui bernama Mbok Surahmi, Mbah Tin, Mbok De Marni dan Mbok De Martini, mengharapkan bantuan pemerintah dibangunkan jembatan.

Menurut Puan, jembatan itu salah satu aspirasi yang ditangkapnya pada kunjungan kali ini. "Saya akan usahakan, yang penting ini pengerasan jalan dulu sehingga kalau hujan tidak becek, kemudian yang kedua saya akan koordinasi ke Jakarta untuk bisa dibikin jembatan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement