Jumat 13 May 2016 04:10 WIB

Sosiolog: Pendidikan Ekstra untuk Pencegahan Kejahatan Seksual

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Winda Destiana Putri
Kekerasan Seksual (ilustrasi)
Foto: STRAITS TIMES
Kekerasan Seksual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta adanya aksi nyata pencegahan terhadap tindak kejahatan seksual pada anak. Presiden Jokowi meminta pencegahan harus dilakukan dengan gencar, intensif dan masif.

Sosiolog dari Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Sunyoto Usman menuturkan, ada sejumlah hal represif yang dapat dilakukan untuk mencegah pelajar atau anak menjadi pelaku kekerasan seksual.

"Harus ada pendidikan ekstra ihwal kejahatan seksual," kata dia saat dihubungi Republika, Kamis (12/5).

Sunyoto menjabarkan, pendidikan ekstra tersebut yakni, adanya diskusi ihwal pencegahan kejahatan seksual. Di sana, dihadirkan narasumber yang pernah menjadi pelaku kejahatan seksual terhadap anak.

Para narasumber tersebut, ia menjelaskan, akan berbicara ihwal bagaimana perasaan awal saat akan melakukan kejahatan seksual, apa saja yang akan dia terima ketika menjadi pelaku kejahatan seksual dan sebagainya.

"Yang didik, bukan narasumbernya yang tak pernah melakukan itu, nanti sama saja normatif. Undang saja orang-orang yang ada di situ (mantan pelaku kejahatan seksual)," ujarnya.

Selain itu, Sunyoto melanjutkan, harus ada kontrol naratif. Maksudnya, sebuah narasi, uraian, penjabaran ihwal kejahatan seksual serta bahayanya bagi generasi yang akan datang.

"Itu bisa lewat film, //theater//, kesenian, lagu. Untuk membuka kesadaran. Harus ada kreatifitas seniman," jelasnya.

Kemudian, lanjutnya, sebaiknya mahasiswa mulai didorong menulis skripsi, tesis, disertasi agar memahami ihwal bahaya maupun potensi kejahatan seksual terhadap anak.

"Represif itu untuk pencegahan. Jadi pengalaman para mantan pelaku untuk orang supaya tak terlibat ke sana. Bisa dimasukkan kayak pramuka, ceramah, perkumpulan ibu-ibu PKK," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement