REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemda DIY berencana membangun museum Urban Planning di kawasan Malioboro yang berlokasi di utara Gedung DPRD DIY yang sekarang masih digunakan untuk Kantor Dinas Pariwisata DIY.
Hal itu dikemukakan Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto pada wartawan sebelum acara pembahasan anggaran DPRD dan bahasan rencana pemindahan kantor DPRD DIY di ruang rapur lantai II DPRD DIY, Kamis (12/5).
Menurut Tavip, museum itu menjadi tempat melihat Yogyakarta tempo dulu, sekarang, dan akan datang. DED (Detail Engineering Design) disebut sudah jadi dan lokasinya di Dinas Pariwisata DIY.
Sehingga yang akan dipindah Kantor Dinas Pariwisata, bukan DPRD DIY. Sementara akses ke DPRD-nya direncanakan akan melalui selatan kantor Dinas Pariwisata.
Tavip mengaku diundang DPRD DIY untuk pembahasan rencana pemindahan kantor DPRD DIY. "Padahal dalam konsep Bappeda DIY tidak ada rencana pemindahan kantor DPRD. Yang akan dipindah itu kantor Dinas Pariwisata DIY yang berlokasi di sebelah utara persis kantor DPRD DIY," ujar dia.
‘’Sekarang sedang menyelesaikan pembebasan/alih aset yang digunakan untuk Kantor Dinas Pariwisata, karena merupakan aset pemerintah pusat."
Dikatakan Tavip, usai pembebasan aset, pembangunan konstruksi museum Urban Planning ditargertkan mulai pada 2017.
Dengan museum ini diharapkan masyarakat akan tahu tata ruang-ruang di wilayahnya mau dimanfaatkan seperti apa. Selama ini dokumennya berbentuk buku. Sehingga masyarakat tidak bisa memahami maupun mengontrol bupati/ walikota.
"Dengan melihat urban planning masyarakat akan bisa mengontrol apakah ruang publik benar-benar dimanfaatkan oleh wali kota atau bupati," kata dia.