REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mengunjungi Istana Merdeka, Jakarta mengundang Presiden Joko Widodo menghadiri Musyawarah Nasional partainya di Bali pada Sabtu (14/5).
"Kalau pemerintah saya kira tidak dukung siapa-siapa. Pemerintah siapa saja yang terpilih. Itu yang disampaikan kepada saya," kata Aburizal kepada media terkait isu dukungan pemerintah kepada calon ketua tertentu pada Kamis (12/5) siang.
Ia mengatakan jika ada pejabat pemerintah kader Partai Golkar yang memilih calon ketua umum tertentu itu sah saja, namun bukan mengatasnamakan kepemerintahan. Partai Golkar, jelasnya, akan mendapat kehormatan jika Presiden Jokowi hadir untuk membuka Munas Golkar di Bali yang dimajukan dari rencana semula tanggal 15 Mei 2016.
Selain itu, Aburizal juga menyampaikan harapan partainya ke depan di tangan kepemimpinan yang baru nantinya dapat menjadi partai yang terbesar di Indonesia. "Akan lebih baik, lebih agresif, dan lebih solid," katanya.
Terkait penilaian pengamat mengenai kepemimpinan Partai Golkar yang kebanyakan dikuasai oleh pemuda, ia mengatakan tidak ingin mempermasalahkan isu tersebut. Partai Golkar akan melaksanakan Munas memilih Ketua Umum di Bali pada 14-16 Mei 2016.
Pemajuan jadwal pembukaan Munas Partai Golkar menjadi 14 Mei 2016 dikarenakan terkait masalah teknis. Sejumah bakal calon ketua umum yang telah disahkan sesuai nomor urut yaitu Ade Komarudin (1), Setya Novanto (2), Airlangga Hartarto (3), Mahyudin (4), Priyo Budi Santoso (5), Aziz Syamsuddin (6), Indra Bambang Utoyo (7), dan Syahrul Yasin Limpo (8).
Ikuti Whatsapp Channel Republika