REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Balai Pengujian dan Penyelidikan Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Jawa Barat Sri Mujiarti Ningsih menuturkan dugaan sementara penyebab kematian Gajah Sumatra bernama Yani di Kebun Binatang Bandung karena radang paru-paru.
"Hasil nekropsi kami tadi, organ yang berubah adalah paru-paru, ada perubahan juga pada organ limpa dan organ hati. Dan ini semua masih dugaan sementara. Kemungkinan radang paru-paru, di limpa juga ada bintil, di hati juga ada peradangan. Mungkin itu yang menjadi penyebab kematiannya," kata Sri Mujiarti Ningsih, di Bandung, Kamis (12/5).
Ia mengatakan untuk mengetahui pasti penyebab kematian Gajah Sumatra berusia 34 tahun ini tim dokter gabungan harus melakukan pengujian di laboratorium milik Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa Barat di Cikole, Kabupaten Bandung Barat.
"Untuk sementara demikian statement kami adalah itu. Kami tidak memperkenankan mengambil fofo di lokasi karena untuk menjaga kelancaran nekropsi," kata dia.
Menurut dia proses nekropsi yang diketuai Yohana dari Tim Dokter Taman Safari terhadap bangkai Gajah Yani dilakukan selama hampir dua jam, dari pukul sembilan pagi sampai pukul 11 siang.
Lebih lanjut ia mengatakan Yayasan Taman Margasatwa Tamansari Baru selaku pengelola Kebun Binatang Bandung juga harus memperbaiki kualitas pakan untuk satwanya terutama untuk gajah. Seekor Gajah Sumatra bernama Yani, yang menjadi salah satu satwa penghuni Kebun Binatang Bandung, dinyatakan mati setelah kondisinya sempat kritis.
Gajah itu lumpuh, terbaring di jerami serta terlindung terpal berwarna biru, dinyatakan mati pada Rabu sekitar pukul 18.00 WIB di Kebun Binatang Bandung.