Kamis 12 May 2016 13:41 WIB

Kekeringan Rusak 12.273 Hektare Tanaman Jagung Sumut

Jagung
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Jagung

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Hingga April 2016, seluas 12.273,5 hektare tanaman jagung di Sumatera Utara mengalami kerusakan akibat kekeringan, ujar Kepala Subbagian Program Dinas Pertanian Sumut Marino.

"Musim panas yang melanda Sumut berdampak pada kerusakan tanaman pangan seperti padi, kacang tanah, dan jagung," katanya di Medan, Kamis (12/5).

Dari 12.273,5 hektare tanaman jagung tersebut, seluas 1.850 hektare mengalami puso.

Sementara sisanya rusak berat 4.145,5 hektare, sedang 1.641 hektare, dan ringan 4.647 hektare.

Untuk mengantisipasi kerusakan lebih banyak dan parah, Dinas Pertanian mengambil beberapa kebijakan, di antaranya menggunakan pompa untuk mengairi lahan. "Walaupun sejumlah daerah penghasil seperti Karo dan Dairi sudah mulai memasuki musim hujan," katanya.

Penanganan kerusakan dan antisipasi perlu dilakukan mengingat Pemprov Sumut pada 2016 menargetkan produksi jagung sebanyak 1.723.783 ton pipil kering.

Target produksi itu dari hasil luas panen 274.791 hektare dengan produktivitas 62,73 kuintal per hektare. Luas panen itu sendiri merupakan bagian dari target luas tanam 2016 yang seluas 284.417 hektare.

Dinas Pertanian berupaya agar produksi bisa dicapai karena pemerintah menargetkan kenaikan produksi jagung Sumut hingga 2017 mencapai 536.892 ton untuk mendukung program swasembada pangan di tahun itu.

Pelaksana Tugas Gubernur Sumut H T Erry Nuradi mengatakan Sumut terus mengejar swasembada bahan pangan untuk terlepas dari impor. "Impor jagung, misalnya, harus ditekan agar petani tertarik bertanam di tengah kenaikan permintaan yang meningkat termasuk untuk pakan ternak," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement