Rabu 12 Feb 2020 12:11 WIB

Mayoritas Petani Mukomuko Enggan Tanam Jagung Bantuan

Benih jagung bantuan pemerintah tidak cocok ditanam di Mukomuko.

Mayoritas Petani Mukomuko Enggan Tanam Jagung Bantuan.
Foto: Republika/ Wihdan
Mayoritas Petani Mukomuko Enggan Tanam Jagung Bantuan.

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menyatakan mayoritas petani enggan menanam benih jagung jenis varietas umum tiga bantuan dari pemerintah. Menurut petani, hal itu karena produktivitasnya rendah dan sulit tumbuh di lahan pertanian di daerah itu.

"Tahun ini petani mendapatkan bantuan benih jagung dari pemerintah, tetapi hampir mayoritas petani enggan menanam benih jagung jenis varietas umum tiga hasil produksi dalam negeri itu," kata Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Sugiyanto, Rabu (12/2).

Baca Juga

Kabupaten Mukomuko tahun ini kembali mendapatkan bantuan benih jagung dari pemerintah pusat untuk mengembangkan tanaman pertanian di lahan seluas 2.500 hektare. Lahan tersebut tersebar di lahan persawahan di Kecamatan Lubuk Pinang seluas 1.457 hektare, 250 hektare di Kecamatan Air Manjuto, dan 398 hektare di Kecamatan Selagan Raya.

Kemudian, 150 hektare di Kecamatan Teras Terunjam, 150 hektare di Kecamatan Malin Deman, seluas 90 hektare di Kecamatan XIV Koto, dan 120 hektare di Kecamatan V Koto. Ia mengatakan, mayoritas petani di daerah itu enggan menanam benih jagung hasil produksi dalam negeri tersebut karena petani pernah gagal menanam benih jagung jenis yang sama.

Menurutnya, benih jagung dengan jenis verietas umum tiga ini tidak cocok untuk semua lahan pertanian milik petani di daerah itu. Benih jagung ini cocok di lahan pertanian yang subur, sementara lahan pertanian untuk tanaman jagung di Mukomuko itu berbagai jenis, mulai dari lahan kering, rawa dan lahan persawahan yang belum ditanami tanaman padi oleh petani.

Menurutnya, benih jagung yang selama ini cocok untuk ditanam di lahan pertanian milik petani di daerah itu adalah benih jagung dengan jenis varietas umum dua, seperti NK yang merupakan benih jagung impor dari luar negeri.

"Selama ini petani menggunakan benih jagung jenis verietas umum dua ini karena benih jagung dengan jenis ini mudah tumbuh di semua lahan pertanian milik petani di daerah ini," ujar Sugiyanto.

Kendati demikian, ia mengatakan, instansinya tetap akan mengusulkan bantuan benih jagung untuk petani yang bersedia menanam benih jagung jenis ini kepada pemerintah pusat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement