REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri acara peluncuran buku berjudul Sisi Lain Akuntabilitas KPK dan Lembaga Pegiat Antikorupsi: Fakta dan Analisis karya Prof Romli Atmasasmita di Jakarta, Kamis (12/5).
"Biasanya buku itu membahas lembaga atau pejabat yang korupsi, tapi hari ini spesial buku yang diluncurkan membahas lembaga pemberantasan korupsi dengan segala keberhasilan dan kekurangannya," kata Wapres mengawali sambutannya.
Ia mengemukakan semua orang sepakat bahwa korupsi merugikan negara dan rakyat.
"Ini terjadi di negara mana pun. Negara yang korupsinya tinggi, tingkat kesejahteraan rakyat pun rendah," ujarnya.
Bahkan dia mencontohkan beberapa negara yang kaya sumber daya minyak dan gas buminya, seperti Venezuela, Brazil, Nigeria, dan Uganda juga tingkat korupsinya tinggi.
"Kita di Indonesia sangat merasakan korupsi telah menjadi bahan percakapan setiap hari," kata Wapres.
Prof Romli Atmasasmita, penulis buku sekaligus Direktur Lembaga Pengkajian Independen Kebijakan Publik (LPIKP), menjelaskan bahwa buku karyanya berisi kajian bersifat kontra-apriori atas pandangan yang telah melembaga dalam masyarakat terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi dengan menggunakan pendekatan nonhukum yang selama ini terabaikan.
"Buku ini sebagai upaya mengamati sisi lain dari kinerja KPK dan peran masyarakat yang dipelopori oleh ICW (Indonesian Corruption Watch)," ujarnya.
Peluncuran buku tersebut juga dihadiri oleh anggota kabinet, pimpinan KPK, pimpinan MA, praktisi hukum, dan akademisi.