Rabu 11 May 2016 18:09 WIB

Anjing Pelacak Ungkap Pelaku Pemerkosaan Balita

Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepolisian Sektor Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat berhasil mengungkap pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap balita berusia 2,5 tahun dengan bantuan anjing pelacak.

Kapolsek Cibungbulang Kompol Ronny Mardiatun mengatakan identitas pelaku terungkap sehari setelah mayat balita Laila Nurhidayah (2,5 tahun) ditemukan dibuang begitu saja di belakang rumah pelaku di Kampung Pabuaran Tonggoh RT 03 RW 05, Desa Girimulya, Kecamatan Cibungbulang.

"Mayat korban ditemukan di sekitar rumah pelaku yang kita curigai, tetapi belum cukup bukti, lalu kita gunakan anjing pelacak untuk membantu pencarian," kata Ronny, Rabu (11/5).

Ronny mengatakan kronologi pengungkapan pelaku pemerkosaan dan pembunuhan tersebut berawal dari penemuan mayat seorang balita tidak jauh dari rumah pelaku bernama Budiansyah (26) Senin (9/5) malam. Mayat korban pertama kali ditemukan oleh warga yang juga seorang ustaz bernama Junaedi.

Saat kejadian Junaedi sedang melintas di belakang rumah pelaku untuk pergi ke masjid. Di perjalanan, saksi mencium aroma busuk menyengat. Setelah mencari asal bau ditemukan sesosok mayat anak kecil tergeletak sudah tidak bernyawa.

"Kami langsung mendatangi lokasi, melakukan identifikasi jasad korban. Kesimpulan awal mungkin pelaku orang jauh, yang sekarang lagi marak menculik anak kecil, dibawa jauh lalu dibuang begitu saja. Untuk menyakinkan kesimpulan tersebut kami gunakan anjing pelacak," katanya.

Anjing pelacak yang dikerahkan mengendus keberadaan pelaku. Dari penelusuran anjing pelacak tersebut, petugas menyimpulkan pelaku berada di dalam rumah tersebut karena anjing hanya berputar mengitari rumah pelaku terus-menerus.

Dan sehari sebelum korban ditemukan, orang tua korban telah melaporkan anaknya hilang sejak terakhir kali pergi bermain ke rumah pelaku, Ahad (8/5).

Pelaku merupakan tetangga dekat rumah korban yang tinggal di rumah neneknya bersama ibu serta bapaknya. Rumah pelaku berada di sisi kiri rumah korban. Tidak ada kecurigaan terhadap pelaku, mengingat kedua keluarga sudah saling kenal, apalagi pelaku dikenal sebagai pemuda pendiam yang kurang bergaul.

"Pelaku tertutup, sulit untuk dimintai keterangan, awalnya tidak mengakui bahwa dia melakukan pemerkosaan. Setelah dipancing-pancing oleh anggota, baru pelaku mengakui perbuatannya," kata Ronny.

Menurut pengakuan pelaku, korban dibawa ke dalam kamarnya. Pelaku mencoba meraba-raba paha dan kemaluan korban. Korban melawan, karena itu pelaku membekap korban hingga kesulitan bernafas. Pelaku lalu menyetubuhi korban yang diduga sudah tidak lagi bernyawa.

Mayat korban sempat disembunyikan di dalam lemari pakaian pelaku di dalam kamarnya. Keesokan harinya Senin (9/5) pelaku membuang mayat korban sekitar pukul 18.30 WIB. Disaat kedua orang tua pelaku sedang mengerjakan shalat Maghrib. Untuk mengelabui, mayat korban dibungkus kain seprai, lalu dibuang begitu saja di belakang rumahnya.

"Sebelum dibuang, mayat korban dirapikan dulu oleh pelaku, pakaian dan celananya dipakaikan lagi, lalu dibungkus kain seprai, dibuang di belakang rumah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement