Rabu 11 May 2016 17:55 WIB

Operasi Tinombala Diperpanjang 90 Hari

Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi (kanan) bersiap untuk memberikan keterangan kepada wartawan tentang penembakan dan penangkapan terduga teroris di Mapolda Sulteng di Palu, Rabu (23/3).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi (kanan) bersiap untuk memberikan keterangan kepada wartawan tentang penembakan dan penangkapan terduga teroris di Mapolda Sulteng di Palu, Rabu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi menegaskan, operasi gabungan TNI/Polri untuk mengejar Santoso alias Abu Wardah dengan sandi Tinombala 2016 diperpanjang selama tiga bulan.

"Operasi diperpanjang hingga 90 hari ke depan. Setelah itu baru dievaluasi lagi. Insya Allah dengan perpanjangan waktu itu, kita berupaya bagaimana caranya bisa menangkap Santoso dan kelompoknya," katanya di Palu, Rabu (11/5).
 
Perpanjangan waktu operasi terhitung mulai 10 Mei hingga 10 Agustus 2016. Selain ada perpanjangan waktu operasi Tinombala, juga dilakukan rotasi pasukan karena Santoso dan 24 orang anggotanya belum tertangkap. "Hingga saat ini belum ada penambahan pasukan, namun hanya pertukaran pasukan. Pasukan yang sudah lama di Poso, kita ganti lagi dengan yang baru," jelasnya.
 
Kapolda mengimbau agar kelompok Santoso segera menyerahkan diri seperti yang dilakukan oleh Ibad, Son Haji dan Irfan Maulana beberapa waktu lalu. Ia mengatakan operasi Tinombala akan cepat selesai, kalau Santoso dan kelompoknya sudah tertangkap atau menyerahkan diri.
 
Sebelumnya anggota Komisi III DPR, Sarifuddin Suding mengatakan Dewan telah menyetujui penambahan anggaran untuk Satgas Operasi Tinombala 2016 sebesar Rp 25 miliar. "Kami mendukung dengan menyetujui anggaran itu. Yang penting Santoso ditangkap secepatnya," katanya dalam satu kunjungannya di Palu.
 
Menurut Politisi Partai Hanura tersebut, jika nantinya anggaran sudah digunakan dan Santoso belum ditangkap, kredibilitas institusi tersebut dapat dipertanyakan karena, kata dia, anggaran yang digunakan merupakan uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan.
 
"Tapi saya tidak tahu lagi, apa kendala lagi yang didapatkan oleh aparat keamanan," ujarnya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement