Rabu 11 May 2016 17:42 WIB

Ini Hasil Temuan FSGI dari Pemantauan UN SMP

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Winda Destiana Putri
Ujian Nasional
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) kembali membuka Posko Pemantauan UN SMP sejak Ahad (8/5) dan akan ditutup Kamis (12/5).

Pada hari pertama UN SMP, FSGI hanya menerima laporan pengaduan sebanyak lima laporan yang berasal dari Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Medan, dan Mataram.

Laporan seputar UN yang berjalan lancar dan soal Bahasa Indonesia yang dianggap cukup mudah bagi para siswa. Pada hari kedua, Posko FSGI menerima enam laporan dari Jakarta, Bandung, Garut dan Bima yang mengeluhkan sulitnya soal UN matematika.

"Pelapor yang merupakan orangtua siswa mengeluhkan bahwa soal-soal matematika yang sulit adalah soal yang tidak ada dalam kisi-kisi soal dan tidak pernah diajarkan atau dipelajari para siswa," ujar Sekretaris Jenderal FSGI Retno Listyarti, Rabu (11/5).

Ada orangtua mengisahkan anaknya peserta UNBK Matematika, namun si anak sudah stres sebelum masuk ruang ujian karena menyaksikan teman-temannya menangis saat keluar ruangan ujian.

"Kondisi ini lantaran mereka merasa kesulitan menjawab soal-soal UN Matematika, mereka khawatir nilainya rendah karena banyak soal tidak mampu di jawab," kata Retno.

Hari ketiga, Posko FSGI menerima laporan dari seorang guru pengawas di Jakarta yang mendapatkan kunci jawaban dari peserta UN yang diawasinya.

Kebetulan rekan mengawas satu ruangan saat itu adalah guru Bahasa Inggris dan saat dicocokan dengan soal cadangan di kelas ternyata cocok. Si siswa yang membawa kunci jawaban belum dimintai keterangan. FSGI memperoleh foto soal dan kunci jawaban tersebut yang isinya memang tepat.

"Ini UN PBT Bahasa Inggris SMP. Kami kamis besok akan melaporkan seluruh pemantauan ke Inspektorat Jenderal Kemdikbud RI agar bisa ditindaklanjuti,” ujar Ketua Serikat Guru Indonesia (SEGI) Heru Purnomo.

Selain itu, dihari ketiga, FSGI juga menerima laporan dari seorang guru bahasa Inggris di Jakarta  yang menilai banyak kosa kata sulit dalam soal UN Bahasa Inggris SMP 2016. Hal ini menurutnya, akan membuat para siswa kesulitan memaknai arti kata tersebut dalam kalimat soal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement