REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan kondisi Kebun Binatang Bandung sangat memprihatinkan. Bahkan cenderung tidak ada perubahan sejak dirinya masih kecil.
Ridwan menceritakan dirinya sering berkunjung ke kebun binatang kala liburan tiba. Meski sudah puluhan tahun, nyaris tak ada perkembangan maju dari kebun binatang yang dipetisi karena dianggap pelayanannya buruk tersebut.
"Sama keluarga juga waktu kecil pernah disana ngabotram (makan bersama) dan tidak berubah dari dulu sampai sekarang saya jadi wali kota gitu-gitu weh," katanya kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/5).
Ia juga menyebutkan pernah pergi bersama dengan istrinya ke kebun binatang kala masih pacaran dulu. Tidak ada perubahan yang spesial dari kebun binatang yang dikelola swasta tersebut.
Ia menyayangkan tidak perhatiannya pengelola terhadap keluhan pengunjung. Padahal keberadaannya sebagai tempat wisata yang dikunjungi masyarakat juga menjadi ikon Bandung.
Emil yang geram bahkan mengatakan jika tetap tidak perhatian pada kenyamanan pengunjung dan satwanya lebih baik ditutup untuk publik sehingga menjadi kebun binatang pribadi.
"Harus sensitif terhadap pengunjung. Jadi ada dua hal ngurusin makhluk hidup, karena ini bukan di kebun pribadi tapi terbuka, maka setiap penilaian masyarakat harus diperhatikan kalau masyarakat kecewa, marah atau sebagainya bagian yang harus diperhatikan," tuturnya.
Apalagi, harga yang dipatok untuk tiket masuk cukup mahal, yakni Rp 20 ribu untuk satu orang. Namun tidak sebanding dengan fasilitas yang tak terawat.
Kebun Binatang Bandung tengah menjadi sorotan setelah muncul petisi 'Selamatkan Kebun Binatang Bandung!' yang menyebutkan buruknya pengelolaan serta berbagai keluhan dan laporan masyarakat. Atas dasar tersebut, Emil pun meninjau kondisi secara langsung dan melihat seekor gajah yang sedang sakit parah.