REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pengelola Bandara Intenasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru terus memantau aktivitas pilot pesawat terbang terutama maskapai Lion Group yang sempat mogok terbang pada sejumlah bandara di Tanah Air.
Kepala Divisi Operasi dan Pelayanan Bandara Internasional SSK II, Hasturman Yunus di Pekabaru, Rabu (11/5), menyebutkan, pihaknya telah mendapat perintah untuk mengantisipasi berbagai hal termasuk kenyamanan penumpang selama berada di bandara.
"Pasti (terus pantau). Karena memang direksi AP (Angkasa Pura) telah memberi tahu kepada seluruh cabang, agar antisipasi hal-hal yang dapat mengganggu penumpang," katanya.
Dia mengatakan setiap hari di bandara itu pada terminal kedatangan dan keberangkatan melayani sekitar 80 kali pesawat terbang berbadan sempit, mayoritas jenis Boieng 737 serta Airbus A320 berkapasitas lebih dari 160 kursi penumpang.
Dari total jumlah tersebut, 34 kali penerbangan dengan enam rute domestik dan internasional seperi Pekanbaru-Jakarta, Pekanbaru-Batam, Pekanbaru-Medan, Pekanbaru-Halim Perdana Kusuma serta Pekanbaru-Malaka dilayani oleh operator Lion Group.
(Baca: Kemenhub Beri Sanksi ke Lion Air).
General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait, kemarin mengatakan, bersamaan dengan ratusan pilot Lion Air memutuskan untuk mogok terbang pada Selasa (10/5), tercatat hanya satu penerbangan yang mengalami penundaan maskapai tersebut.
"Penumpang (Lion) JT 141 yang dari Pekanbaru ke Kuala Namu seyogyanya pukul 14.25 Wib, saat ini baru naik pesawat pukul 17.45 Wib. Namun JT 140 dari Kuala Namu ke Pekanbaru dengan jadual pukul 13.25 Wib, belum juga datang," terangnya.
Airport Duty Manager Bandara Internasional SSK II, Ongah Hasnan Siregar memastikan, sekitar pukul 18.05 Wib pesawat Lion rute Pekanbaru-Kuala Namu telah diberangkatkan. "Sudah berangkat pada pukul 18.05 Wib petang ini," ucap dia.
Sekitar 300 orang lebih pilot Lion Group dikabarkan menuntut perbaikan aturan manajemen perusahaan transportasi udara itu seperti pemberian hak atas uang transportasi yang sering telat dibayarkan. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengklaim, keterlambatan penerbangan dikarenakan kru pesawat sedang sakit dan beberapa mengalami permasalahan administrasi."Kami atas nama manajemen Lion Air mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," katanya.