REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menginginkan agar budidaya gambut dapat dimaksimalkan menjadi lahan produktif. Karena itu dibutuhkan tanaman yang tepat guna dan tetap bernilai ekonomi tinggi di lahan gambut.
Menurut Director Tropical Peat Research Laboratory Lulie Melling sawit dan akasia merupakan jenis tanaman yang baik ditanam di lahan gambut. "Selain bernilai ekonomi tinggi dan kompetitif , tanaman ini mempunyai kemampuan menyerap karbon (CO₂)," kata dia, Selasa (10/5).
"Sebenarnya, ada banyak tumbuhan bisa dibudidaya di lahan gambut, namun tidak semuanya ekonomis dan membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat," kata pakar dan konsultan tanah gambut di berbagai organisasi internasional ini
Lulie menyontohkan Malaysia yang dianggap telah memanfaatkan lahan gambut secara baik. Menurut dia, Malaysia mampu terselamatkan dari krisis ekonomi berkat pemanfaatan gambut yang sangat baik.
Sedangkan, lahan gambut di Malaysia dengan Indonesia punya banyak kemiripan. Karena itu pihaknya ingin membantu dan memberikan masukan kepada pemerintah Jokowi mengenai pengelolaan tanaman-tanaman produktif dan bernilai ekonomi yang tepat di lahan gambut.
Hal senada disampaikan Wakil Dekan Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Suwardi. Ia mengatakan, sawit, akasia dan karet sangat cocok untuk dikembangkan pada lahan gambut.
Selain kemampuan beradaptasi untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik pada lahan sulfat masam tersebut, ketiga tanaman itu mempunyai nilai ekonomis tinggi.
Survei pada tahun 2000-an menunjukkan, sawit rakyat berhasil dikembangkan pada lahan gambut yang terdegradasi. Penanaman sawit tersebut juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani secara drastis.