Selasa 10 May 2016 21:17 WIB

Munaslub Golkar Telah Siap Digelar

Zainuddin Amali (tengah).
Foto: Republika/Wihdan H
Zainuddin Amali (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Panitia kegiatan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (NDBCC) terkait dengan agenda acara dan akomodasi sudah siap.

"Perencanaan agenda kegiatan Munaslub Golkar sudah matang, baik agenda persidangan maupun akomodasi pendukung lainnya yang akan dihadiri ribuan kader dari seluruh Indonesia," kata Ketua Panitia Pelaksana Munaslub Partai Golkar Zainuddin Amali didampingi Ketua Bidang Humas Meutia Hafiz di Denpasar, Selasa (10/5).

Ia mengatakan seluruh persiapan Munaslub Golkar sudah final. Dan acara sudah dipastikan di NDBCC, Kawasan Nusa Dua, Bali pada 15-17 Mei mendatang.

"Acaranya sama dengan Munas-Munas pada umumnya. Ada laporan pertanggungjawaban pengurus, ada pemilihan ketua umum, ada pembahasan program kerja. Bedanya ada di periodisasi, dimana hasil dari Munaslub ini adalah menyelesaikan sisa masa kepengurusan sampai dengan 2019," ujarnya.

Ia mengharapkan Munaslub ini dapat menyelesaikan permasalahan internal yang dialami partai selama satu tahun belakangan ini. Ke depannya kembali normal, akan melaksanakan Munas secara reguler yakni lima tahun sekali.

Dikatakan segala persiapan teknis akan berjalan seperti biasa. Kepengurusan yang dimaksud adalah kepengurusan hasil rekonsiliasi. Kepengurusan hasil rekonsiliasi antara Agung Laksono (AL) dan Aburizal Bakrie (ARB).

Zainuddin Amali menjelaskan, hingga saat ini masih ada delapan orang calon ketua umum (Caketum) yang akan bertarung memperebutkan posisi Ketum Golkar. Ke-8 Caketum yang lolos verifikasi tersebut antara lain, nomor urut satu Ade Komarudin, urut dua Setya Novanto, urut tiga Erlangga Hartanto, urut empat, Mahyudin, urut lima Priyo Budi Santoso, urut enam, Aziz Syamsudin, urut tujuh Indra Bambang Utoyo dan urut delapan Syahrul Yasin Limpo.

"Dalam aturan, sudah ada Komite Etik. Bagi yang ketahuan melakukan politik uang (money politic) akan didiskualifikasi. Tetapi kami yakin, kali ini benar-benar teruhan ideologis. Para pemilik suara harus benar-benar melihat program, visi misi, karena memimpin Golkar akan dikaderkan untuk memimpin bangsa ini," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement