Selasa 10 May 2016 15:13 WIB

HMI Maafkan Saut Situmorang Tapi Proses Hukum Jalan Terus

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bayu Hermawan
Mahasiswa HMI saat melakukan aksi unjuk rasa di Gedung KPK, Senin (9/5) kemarin.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Mahasiswa HMI saat melakukan aksi unjuk rasa di Gedung KPK, Senin (9/5) kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode  2002-2004, Ahmad Yohan menanggapi permintaan maaf Wakil Ketua KPK Saut Situmorang terkait pernyataannya yang dianggap meyinggung HMI.

Menurutnya mestinya Saut lebih menggunakan otak dan hatinya sebelum memberikan pernyataan di ruang publik. Yohan menyebut kesalahan melakukan korupsi, tidak hanya dilakukan individu alumni HMI, tapi juga beberapa individu alumni organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP).

"Dan tak elok bila Saut membawa-bawa nama dan perkaderan OKP. Itu kelalaian individu," katanya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (10/5).

Pria yang kini menjabat sebagai Sekjen DPP Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) itu melanjutkan, dengan menggeneralisasi kader HMI jahat dan korup, artinya tak ada lagi orang baik di HMI.

"Ini praktik kotor operasi intelijen untuk merusak OKP Islam," ucapnya.

Saut harus sadar dari ingatannya, bahwa ia Wakil Ketua KPK, bukan lagi di BIN. Yohan menyebut kader HMI jumlahnya mencapai ratusan ribu, tersebar di seluruh Indonesia, dengan beragam profesi sehingga jahat apabila Saut melakukan generalisasi.  

(Baca: Saut Situmorang Minta Maaf kepada HMI)

Dia menyarankan apabila Saut tidak paham kurikulum perkaderan HMI, maka sebaiknya jangan mambuat pernyataan sok tahu. Kurikulum dan jenjang perkaderan HMI adalah sekolah kepemimpinan yang mengajarkan kader-kader HMI memiliki wawasan keislaman, kemahasiswaan dan keindonesiaan.

"Pernyataan Saut itu, seakan-akan perkaderan HMI mengajarkan watak korup dan jahat pada kadernya. Apa Saut sudah pernah membaca kurikulum perkaderan HMI?," tegasnya.

Terkait permintaan maaf Saut, HMI dan alumni tetap memaafkannya namun proses hukum tetap berjalan. Yohan pun mempertanyakan apa motifasi Saut menjadikan perkaderan HMI sebagai contoh. Padahal HMI sudah berjuang demi bangsa ini sejak 1947.

"Ini pelajaran buat Saut agar menjadi pejabat itu tak cuma menjabat dan ber-statement, tapi juga menggunakan kaidah-kaidah etika dan akal sehat dalam melakukan komunikasi publik," jelasnya.

(Baca: KPK: Kesalahpahaman Antara Saut dan HMI Bisa Segera Diakhiri)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement