Selasa 10 May 2016 11:00 WIB

Alasan di Balik Minimnya Pasokan Air ke Luar Batang

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
 Warga memanfaatkan air bersih di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (9/5).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga memanfaatkan air bersih di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (9/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara mengeluhkan pasokan air yang mulai berkurang. Muncul dugaan, kelangkaan pasokan air dari PAM Jaya merupakan upaya agar warga bersedia direlokasi.

Namun Manager Humas PAM Jaya Linda Nurhandayani membantah pembatasan air minum dikarenakan agar warga mau direlokasi. Sebab menurutnya, pasokan air di Ibu Kota memang tak mencukupi. Sehingga menurutnya, wajar saja jika ada wilayah yang pasokan airnya terbatas.

"Kalau di wilayah Penjaringan (termasuk Luar Batang) itu suplai air terbatas ya, kondisi kita itu suplainya dari Palyja. Nah suplai dari Palyja aja terbatas," katanya kepada Republika, Selasa (10/5).

Ia menjelaskan PAM Jaya menyerahkan hak sebagai operator penyedia air bersih kepada Palyja dan Aetra. Palyja mendapatkan pasokan 60 persen air bersih dari Waduk Jatiluhur, empat persen dari Kali Krukut dan sisanya pembelian air curah dari PAM Tangerang. Khusus wilayah Penjaringan merupakan daerah operasi pihak Palyja.

"Secara teknis operasional PT Palyja yang bertanggungjawab untuk wilayah itu (Luar Batang) tapi koordinasi dengan PAM Jaya," ujarnya.

Baca juga, Warga Korban Gusuran Pasar Ikan Merasa Tertipu.

Di sisi lain, ia turut menanggapi soal keluhan warga Luar Batang yang menyebut minimnya air lantaran adanya perbaikan pipa dan saluran air selama berbulan-bulan. Menurutnya, perbaikan saluran air tak mungkin dilakukan berbulan-bulan. Ia merasa kekurangan air dikarenakan pasokannya tak mencukupi.

"Palyja selalu informasikan kalau ada perbaikan saluran air. Kalau sampai berbulan-bulan sih bisa jadi itu karena suplainya berkurang, jujur aja kita suplainya kurang untuk daerah itu. Kita kekurangan air baku, jadi akhirnya berdampak ke masyarakat dapat airnya sedikit," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement