Senin 09 May 2016 16:43 WIB

Fahri Hamzah Minta Pembebasan Empat WNI tak Gaduh

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah meminta pembebasan empat WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina, tidak menimbulkan kegaduhan dan saling klaim seperti saat membebaskan 10 WNI yang disandera sebelumnya.

"Kita harusnya bersyukur dan ini sudah urusannya bukan soal negara tapi soal manusia," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin (9/5).

Fahri bersyukur 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina berhasil dibebaskan. Namun, masih ada empat WNI yang di sandera harus segera dibebaskan.

Ia meminta pemerintah mengambil koordinasi pembebasan empat orang sandera dan jangan sampai terjadi keributan serta saling klaim dalam pembebasan empat orang WNI yang masih di sandera kelompok Abu Sayyaf. "Jangan biarkan orang bertengkar. Ucapkan terimakasih kepada semua yang terlibat. Perusahaankah, yayasankah, perseorangankah atau swasta. Sekarang mari kita kerja lagi, selamatkan empat WNI itu," ujarnya.

Fahri menjelaskan negara bertugas melindungi segenap tumpah darah Indonesia, sehingga harus ada inisiatif dari pemerintah jangan biarkan bertengkar di depan umum. Dia mengatakan, harus ada inisiatif dari pemerintah untuk bersatu dalam usaha pembebasan empat WNI tersebut.

"Saya kira harus ada inisiatif untuk bersatu, agar orang juga melihat bangsa ini bersatu," ucap dia.

Selain itu, Fahri enggan berkomentar terkait apakah operasi militer atau tebusan uang yang diminta kelompok, Abu Sayyaf sebagai jalan pembebasan empat WNI yang masih di sandera. Dia menekankan pemerintah harus ambil inisiatif dan kerjakan baik-baik tunjukan bahwa sungguh-sungguh selesaikan masalah ini.

"Itu teknis karena anda tidak bisa bermain publik di sini. Ini soal nyawa yang halus sekali dan kita tidak boleh terlalu banyak macam-macam," katanya.a

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement