REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengingatkan seluruh pemegang hak suara dalam musyawarah nasional luar biasa, menghindari penggiringan dengan politik uang.
"Pemilihannya harus demokratis, tidak ada penggiringan," kata Agung Laksono sebelum menghadiri pembukaan kampanye calon ketua umum Partai Golkar Zona I Pulau Sumatera di Medan, Ahad malam (8/5).
Menurut Agung, sesuai amanat UU, parpol harus memiliki ruh dan mampu menjalankan demokrasi. Karena itu, pihaknya berharap seluruh kader, terutama pengurus yang memiliki hak suara dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub) menolak poltik uang.
"Saya datang juga untuk itu," katanya.
Menurut dia, salah satu upaya untuk menghindari politik uang tersebut adalah menyiapkan biaya munaslub secara gotong royong, bukan hanya dibiayai calon ketua umum. "Semua ikut menyumbang, saya pun ikut nyumbang. Jadi, gotong royong," kata Agung.
Ia menyatakan, tidak pernah bosan untuk selalu mengimbau dan menekankan agar tidak memilih atas dasar uang dalam munaslub nantinya. "Harus memilih orang yang bisa mengembalikan kejayaan Partai Golkar," kata mantan Ketua DPR tersebut.