Ahad 08 May 2016 16:46 WIB

Tarik Wisatawan, Bandara Wakatobi Kini Tampil Lebih Modern

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Bandar Udara Matahora, Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Foto: dok Kemenhub
Bandar Udara Matahora, Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara kelas III yang dikelola Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub di Wakatobi kini miliki wajah baru dengan tampilan terminal penumpang yang megah dan modern, serta ditunjang dengan fasilitas yang lebih lengkap baik di sisi darat (ground side) maupun sisi udara (air side).

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan secara langsung meresmikan Terminal Penumpang Bandara Matahora di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Ahad (8/5). Hadir pula dalam peresmian tersebut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis, dan Bupati Wakatobi Hugua.

Jonan dalam sambutannya mengatakan, dengan status pulau Wakatobi sebagai destinasi kelas dunia, sudah selayaknya memiliki bandara yang juga berkelas dunia. Ia juga mengatakan, Kemenhub akan mendorong dibukanya rute penerbangan dari Jakarta-Denpasar-Wakatobi.

"Pesawatnya nanti bisa jenis CRJ. Kalau dari Jakarta jarak tempuhnya sektar  2 jam 20 menit. Kita akan dorong dibukanya rute Jakarta-Denpasar-Wakatobi," ucap Jonan, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (8/5).

Menhub menambahkan, dalam upaya Kemenhub untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan kapasitas, untuk sisi darat, bandara yang terletak di pulau yang dijuluki "surganya bawah laut" tersebut kini memiliki bangunan terminal penumpang seluas 1.524 meter persegi yang mampu menampung hingga 150 penumpang.

Selain itu, Bandara Matahora kini memiliki ruang tunggu terminal penumpang yan lebih luas, tempat counter check-in yang lebih modern, area konsesi yang tertata, dan tidak ketinggalan toilet yang bersih.

Fasilitas sisi darat lainnya yang kini dimiliki seperti, gedung PKP-PK, gedung NDB, gedung DVOR/DME, gedung tower/menara pengawas, gedung genset, gedung CCR, gedung power quality, gedung karantina kesehatan, dan area parkir kendaraan.

Pengembangan fasilitas bandara Matahora tersebut menggunakan dana APBN tahun 2015 sebesar Rp 80 miliar.

Sementara di sisi udara, bandara Matahora kini memiliki panjang landasan 2.000 meter x 30 meter dengan kekekerasan landasan (PCN) 24 F/B/X/T yang mampu didarati pesawat terbesar yaitu ATR 72-500/600. Selain itu, fasilitas sisi udara lainnya yang dimiliki seperti, taxi way 107 meter x 18 meter, apron 103 meter x 73 meter.

"Fasilitas untuk menambah  keamanan juga ditingkatkan, seperti penambahan fasilitas pemeriksaan keamanan (x- ray baggage), dan pembangunan pos keamanan di area bandara," sambungnya.

Di tempat yang sama, Bupati Wakatobi Hugua mengatakan, Wakatobi ditetapkan oleh Kemenpar sebagai 10 besar daerah destinasi wisata terbaik di Indonesia yang menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan statusnya tersebut, menurut Hugua sudah seharusnya didukung dengan bandara yang juga bertaraf internasional. Ia juga mengatakan, perlu penambahan rute penerbangan dari dan ke Wakatobi.

"Kalau bisa kedepan sudah ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Wakatobi atau Denpasar ke Wakatobi. Saat ini pintu masuk ke Wakatobi masih melalui makassar, Kendari baru ke Wakatobi," jelas Hugua.

Senada dengan Bupati Hugua, Menpar Arief Yahya juga mengtakan Wakatobi harus dihubungkan dengan hub wisata seperti Jakarta dan Bali.

"Dengan adanya penerbangan langsung dr Jakarta atau Bali ke Wakatobi, dapat menarik wisatawan untuk datang ke Wakatobi," ujar Arief Yahya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement