REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Selasa (2/5) malam, Sekda Pemprov DKI Jakarta, Saefulloh, mendatangi warga di Kampung Luar Batang sekitar pukul 22.30 WIB. Karena diaggap melanggar kesepakatan sebelumnya, warga pun geram dengan kedatangan pejabat pemprov itu hingga akhirnya terjadi insiden pengusiran.
Berikut ini kronologi terjadinya aksi pengusiran itu. Kepada warga Saefullah mengatakan:
1. Tetap akan ada penggusuran.
2. Tetap akan dibangun plaza di sekitar masjid.
3. Akan dibangun jalan-jalan besar sebagai kesatuan dari Kota Tua sampai Luar Batang
4. Pengurus masjid, ketua RW, ketua RT, dan tokoh masyarakat yang mendengarnya kaget dan melakukan penolakan seraya menyampaikan bahwa, soal urusan hukum, pihak warga tidak akan memberikan jawaban. Sebab, soal hukum sudah dikuasakan kepada kuasa hukum Kampung Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra.
5. Hasil pertemuan pun tidak jelas dan warga merasa dibohongi oleh Pemprov DKI Jakarta.
6. Saat selesai rapat, sekda menyampaikan keinginannya untuk meninjau Kampung Luar Batang dan ke Masjid Jami Keramat Luar Batang untuk memberikan bantuan uang sebesar Rp 1 miliar dan seragam bagi marbut masjid.
Namun, pengurus masjid menolak. Selain itu juga pengurus masjid, RT, RW dan tokoh masyarakat menyarankan agar Pak Sekda tidak usah datang ke Kampung Luar Batang dan juga ke masjid mengingat sudah malam. Kondisi kampung juga sedang tegang pascapenggusuran Kampung Akuarium, Pasar Ikan.
7. Saran pengurus RW, RT, dan tokoh masyarakat juga diperkuat oleh Ketua Pengurus Masjid Luar Batang, yakni Faisal. Selepas penolakan, Ketua Pengurus Masjid Luar Batang, ketua RW, ketua RT, dan tokoh masyarakat pun pergi meninggalkan Kecamatan dan melanjutkan pertemuan di rumah ketua RW 02.
8. Rupanya, tanpa sepengetahuan seluruh pegurus-pengurus di lingkungan Luar Batang, Sekda nyelonong datang ke kampung dan Masjid Luar Batang. Saat itu, Ketua Pengurus Masjid, RT, RW, dan tokoh masyarakat sedang melakukan pertemuan lanjutan di rumah ketua RW 02.
9.Saefullah datang ke Masjid Jami Keramat Luar Batang sekitar pukul 22.30 WIB. Warga yang melihat langsung bereaksi dan berupaya melakukan pengusiran terhadap Saefulloh beserta rombongannya.
10. Di tengah rapat berlangsung, Ketua Pengurus Masjid, RT, RW, dan tokoh masyarakat mendapat laporan terjadi ketegangan akibat kedatangan rombongan sekda. Saat mereka tiba di lokasi, kondisi sudah memanas. Pengurus masjid dan RT, RW, serta tokoh Masyarakat langsung mengamankan sekda dan rombongannya agar terhindar dari amuk massa yang lebih buruk.
Tokoh masyarakat Luar Batang, Daeng Mansur Amin, mengatakan, kesimpulan dari pertemuan tersebut adalah pengurus masjid, RT, RW dan tokoh masyarakat merasa kecolongan dan sangat menyesali tindakan sekda yang tidak mengindahkan saran mereka dan dianggap cenderung memprovokasi.
Pengurus masjid, RT, RW, tokoh masyarakat menduga berkerasnya sekda ini sudah dirancang agar ada legitimasi bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menyudutkan masyarakat Kampung Luar Batang. "Supaya nantinya akan ada alasan untuk mendatangkan pasukannya ke Kampung Luar Batang," kata Daeng Mansur.
(Baca Juga: Dinilai Memprovokasi, Warga Luar Batang Usir Sekda)