REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengatakan apapun cara yang ditempuh para pihak, baik pemerintah ataupun non-pemerintah untuk membebaskan sandera Abu Sayyaf bisa dimaklumi. Hanafi pribadi bisa menerima apapun upaya yang ditempuh dalam proses tersebut.
"Karena menjamin keselamatan sandera adalah di atas segalanya," ujarnya kepada Republika.co.id.
Menurut politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini, kalaupun dalam proses pembebasan para sandera melibatkan pembayaran tebusan, maka pihaknya bisa mengerti selama tidak memakai anggaran negara.
"Karena toh itu juga sebenarnya menjadi tanggungjawab swasta yaitu perusahaan tempat anak buah kapal (ABK) tersebut bekerja dan perusahaan asuransi yang mereka pakai," ujar Hanafi.
Keberhasilan pembebasan 10 dari 14 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf memang cukup melegakan dan patut disyukuri. Pasalnya kesepuluh sandera dibebaskan dalam keadaan sehat dan selamat.
Namun dia mengimbau pemerintah dan publik larut dalam euforia tersebut mengingat masih ada empat WNI lainnya yang menjadi tawanan. Ke depan, kata Hanafi, diplomasi multijalur tanpa kekerasan tetap harus dikedepankan untuk membebaskan empat sandera lainnya.
"Setelah itu baru kita boleh berlega hati sepenuhnya. Semoga semuanya selamat dan sehat," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
