Senin 02 May 2016 17:13 WIB

Belasan Korban Gigitan Anjing di Sukabumi Divaksin Antirabies

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Vaksin (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Rogelio V Solis
Vaksin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Belasan warga yang terkena gigitan anjing rabies di Kabupaten Sukabumi diberikan vaksinasi antirabies. Upaya ini dilakukan untuk mencegah bertambahnya korban meninggal akibat serangan penyakit rabies.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, 12 warga di Kecamatan Jampang Tengah yang terkena gigitan anjing rabies. Dari 12 orang tersebut, sebanyak satu orang diantaranya telah meninggal dunia pada Jumat (29/4) lalu.

"Kita akan memberikan vaksinasi ulang kepada 11 warga yang menjadi korban gigitan," ujar Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinkes Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid kepada wartawan Senin (2/5).

Pemberian vaksin tersebut akan dilakukan secara penuh dan berkala selama 21  hari. Sebelumnya ungkap Harun, hanya tiga orang yang menjadi korban gigitan saja yang mendapatkan vaksinasi antirabies secara penuh. Akibatnya, seorang warga yang tidak mendapatkan vaksinasi penuh kondisi kesehatannya memburuk dan akhirnya meninggal dunia.

Harun mengatakan, saat ini kondisi kesehatan ke sebelas korban gigitan anjing belum mengarah ke rabies. Meskipun demikian upaya vaksinasi tetap dilakukan karena masa inkubasi rabies cukup lama mencapai satu tahun.

Serangan penyakit ini terang Harun, tergantung pada daya tahan tubuh pasien. Sehingga upaya vaksinasi antirabies diperlukan sebagai langkah pencegahan seseorang positif terkena rabies.

Lebih lanjut Harun menuturkan, ketika seseorang terkena gigitan binatang seperti anjing dan kera maka harus segera dibersikan. Caranya dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Selanjutnya, korban harus dibawa ke puskesmas untuk diberikan vaksin antirabies.

Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi Iwan Karmawan menerangkan, masyarakat harus memberikan perhatian serius ketika ada warga yang terkena gigitan anjing. Pasalnya, selama ini sebagian warga masing menganggap biasa gigitan anjing tersebut.

Padahal kata Iwan, hal tersebut berpotensi menyebabkan penyakit rabies. Ke depan, Disnak akan menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi pada hewan peliharaan seperti anjing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement