REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengatakan objek wisata kebanggaan Taman Nasional Bunaken tercemar sampah.
"Kondisi Bunaken saat ini tidak luput dari sorotan wisatawan yang berkunjung ke sana. Ini hendaknya menjadi perhatian bersama," kata Gubernur saat pencanangan "Save Bunaken" dan Bersih-Bersih Pantai di Manado, Jumat (30/4).
Gubernur optimistis, melalui kegiatan bersih-bersih pantai akan semakin melengkapi semangat kebersamaan dan kecintaan lingkungan serta bertanggungjawab menjadikan kembali Bunaken menjadi bersih.
"Pencanangan Save Bunaken 2016 adalah komitmen kami gubernur dan wakil gubernur membangun Sulut melalui pariwisata Taman Nasional Bunaken," katanya.
Menurut mantan Ketua Komisi XI DPR RI, kawasan Taman Nasional Bunaken adalah kawasan pelestarian alam yang telah ditetapkan melalui SK Menterti Kehutanan RI No. 730/Kpts-II/1991 Tanggal 15 Oktober 1991 dengan luas 89.065 hektare.
Kawasan ini menurut dia, memiliki potensi keanekaragaman hayati yang tinggi dan memegang tiga fungsi strategis dalam konteks pembangunan daerah dan bangsa yakni sebagai fungsi pelestarian keanekaragaman hayati pesisir dan laut, mendukung kehidupan dan penghidupan masyarakat setempat serta pengembangan pariwisata alam.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sanny Parengkuan menyebutkan, pencanangan "Save Bunaken" dan Bersih-Bersih Pantai diikuti ASN Pemprov Sulut dan Kota Manado, TNI/Polri serta LSM peduli lingkungan.
"Kegiatan ini akan berlangsung setiap bulan. Nah diharapkan mendorong masyarakat berperan aktif mengurangi pencemaran dengan tidak membuang sampah dan menjaga wilayah pesisir," katanya.
Kegiatan ini, kata dia, meliputi rehabilitasi transplantasi terumbu karang, penanaman mangrove, aksi bersih pantai, sosialisasi dan kampanye sadar bersih lingkungan kawasan pesisir pantai laut serta penyerahan perahu pengangkut sampah kepada forum masyarakat peduli Taman Nasional Bunaken.