REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Meski ada ajakan dari Pemerintah Kota Yogyakarta untuk merayakan Hari Buruh Internasional dengan kegiatan jalan sehat, buruh akan tetap menggelar aksi turun ke jalan.
"Aksi demo dengan turun ke jalan akan tetap dilakukan. Surat pemberitahuan pun sudah kami sampaikan ke kepolisian," kata Sekretaris Jenderal Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY), Kirnadi di Yogyakarta, Rabu (27/4).
Menurut dia, aksi demonstrasi dengan turun ke jalan merupakan salah satu bentuk perjuangan yang bisa dilakukan buruh. Mereka akan menyuarakan aspirasi agar hak yang seharusnya diperoleh bisa dipenuhi.
Aksi yang rencananya diikuti ribuan buruh tersebut akan dimulai dari Tugu Yogyakarta, kemudian berjalan melalui Jalan Malioboro, berorasi di depan gedung DPRD DIY, dan berkumpul di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Beberapa isu yang akan disampaikan dalam aksi di antaranya adalah pemenuhan gaji yang layak, penghapusan sistem alih daya, hingga pemenuhan jaminan kesehatan bagi pekerja.
Sementara, pengurus harian Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kota Yogyakarta Purwo Haryanto mengatakan akan tetap memenuhi undangan dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta yang menggelar acara khusus untuk memperingati Hari Buruh.
"Sudah ada acara dari pemerintah yang akan kami ikuti, yaitu jalan sehat yang difasilitasi dinas. Setelah itu, buruh akan kembali pulang dan tidak ada agenda untuk demo," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Hadi Muchtar mengajak buruh untuk mengikuti kegiatan tersebut karena akan banyak memberikan manfaat untuk buruh. "Selain jalan sehat, ada banyak kegiatan hiburan lain yang bisa diikuti," katanya.